Manokwari (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Papua Barat melakukan sosialisasi ke seluruh pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di provinsi tersebut agar memanfaatkan teknologi digital untuk pengembangan bisnis.
Sekretaris Daerah Papua Barat Dance Sangkek di Manokwari, Kamis, mengatakan UMKM memiliki potensi yang sangat besar dalam menopang pertumbuhan dan resiliensi ekonomi nasional dan daerah.
"Pemerintah daerah mendorong agar UMKM bisa gunakan teknologi digital mempromosikan produk mereka," kata Dance seusai pembukaan Festival Ramadhan Manokwari 2023.
Ia menjelaskan bahwa UMKM mampu bertahan selama pandemi COVID-19 yang kemudian berperan sebagai motor kebangkitan perekonomian nasional.
Hal ini tergambar dari operasional dan transaksi UMKM terus berputar meski terkendala oleh keterbatasan mobilitas akibat minimnya akseptasi digital UMKM.
Oleh sebab itu, pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten terus memberikan dukungan pengembangan kapasitas dan kualitas UMKM agar mampu bersaing dalam pasar digital.
"Pemerintah beri pendampingan supaya UMKM bisa berjualan di pasar digital," ucap dia.
Menurut Dance Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI) dan Gerakan Bangga Berwisata di Indonesia (GBWI) yang akan diselenggarakan di Manokwari pada 9 Mei 2023 menjadi langkah strategis pengembangan ekosistem digital bagi UMKM.
Secara nasional, GBBI mampu mendorong pertumbuhan ekonomi berkisar 1,67-1,71 persen dari aksi afirmasi belanja Produk Dalam Negeri (PDN) dengan nilai belanja minimal Rp400 triliun.
Tahun 2023, sebesar 95 persen dari anggaran belanja pemerintah pusat dan daerah diarahkan untuk membeli produk dalam negeri.
"GBBI diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan produk lokal yang berkualitas," jelas Dance.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Papua Barat Rommy S Tamawiwy menjelaskan pendampingan UMKM potensial terus dilakukan demi menjawab tantangan perkembangan teknologi.
Meksi demikian, pemerintah daerah harus menyiapkan infrastruktur teknologi digital dan literasi digital seluruh masyarakat.
"Misalnya daerah yang tergolong blankspot perlu disiapkan infrastrukturnya," jelas Rommy.
Ia menerangkan bahwa Bank Indonesia sebagai mitra strategis pemerintah senantiasa memberikan dukungan.
Salah satu langkah yang dilakukan Bank Indonesia adalah melakukan seleksi terhadap ratusan pelaku UMKM yang siap berkecimpung pada sistem pemasaran digital.
"Hasilnya kita pilih 55 pelaku UMKM onboarding yang diikutsertakan pada GBBI dan GWBI," kata Rommy.