Manokwari (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua Barat menggelar pelatihan dan pendampingan kepada 55 pelaku UMKM potensial dalam rangka pelaksanaan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (GBBI) dan Gerakan Nasional Bangga Berwisata di Indonesia (GBWI).
Kepala BI Papua Barat Rommy S Tamawiwy di Manokwari, Selasa, mengatakan pelaksanaan pelatihan UMKM sampai dengan tahap onboarding akan didampingi oleh platform BelajarLagi dari Jakarta.
Tujuannya agar pelaku UMKM memiliki kemampuan pemasaran produk melalui pasar digital dan literasi keuangan yang baik untuk pengembangan usaha.
"Supaya pelaku UMKM Papua Barat bisa bersaing dalam pasar digital," kata Rommy.
Ia menjelaskan bahwa 55 pelaku UMKM tersebut merupakan hasil kurasi yang diikuti 260 pelaku UMKM terbaik di Papua Barat.
Parameter penilaian meliputi kualitas produk, kuantitas, kontinuitas, keunikan atau ciri khas, inovasi, dan preferensi pasar yang direkomendasikan.
Tim kurator UMKM potensial terdiri dari Dekranasda Papua Barat, Dinas Koperasi dan UMKM Papua Barat, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Papua Barat, Bank Indonesia Papua Barat dan Kawasan Sains Teknologi UNIPA.
Selain itu, kata dia, puluhan pelaku UMKM tersebut nantinya diikutsertakan dalam acara puncak GBBI dan GBWI.
"55 UMKM ini nanti diikutkan dalam harvesting GBBI dan GBWI," kata dia.
Asisten III Bidang Administrasi Umum Setda Papua Barat Abdul Latief Suaeri, mengapresiasi sinergi dan kolaborasi Bank Indonesia dalam mendukung eksistensi UMKM sehingga dapat berkontribusi terhadap perekonomian Papua Barat.
Ia berharap UMKM yang mengikuti pelatihan dapat beradaptasi dengan perubahan teknologi dan tren pasar.
Kemudian, pelaku UMKM harus mampu melakukan perubahan strategi pemasaran digital, dan mengoptimalkan penggunaan media sosial serta platform e-commerce lainnya.
"Dengan memanfaatkan teknologi digital, UMKM dapat memperluas pasar dan meningkatkan kinerja bisnisnya," ucap dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bank Indonesia gelar pelatihan 55 UMKM potensial di Papua Barat
