"Kami imbau supaya para orang tua bisa memantau pergaulan anak-anak mereka," kata Agustina Sineri.
Menurut dia, tumbuh kembang generasi muda membutuhkan bimbingan dari dalam keluarga, sehingga tidak mudah terpengaruh dengan hal-hal negatif.
Hal ini akan berdampak positif terhadap masa depan generasi muda khususnya generasi muda Papua yang lebih cemerlang.
"Anak-anak harus dibimbing dengan baik supaya tidak melakukan hal-hal yang merugikan diri mereka sendiri," kata Sineri.
Ia menuturkan bahwa pola pikir dan perilaku generasi muda menjadi kunci keberlangsungan pembangunan daerah sesuai ekspektasi pada masa mendatang.
Oleh sebab itu, kepolisian memerlukan dukungan seluruh elemen masyarakat termasuk orang tua demi mewujudkan Manokwari yang kondusif.
"Manokwari dijuluki Kota Injil, kota peradaban, harusnya kita bisa jadi contoh yang baik," ujarnya.
Ia mengakui banyak pelaku kejahatan konvensional seperti pencurian kendaraan bermotor merupakan anak usia produktif.
Permasalahan sosial tersebut harus disikapi serius oleh seluruh elemen masyarakat terutama orang tua.
"Kalau kita tidak melihat ini sebagai permasalahan serius, orang luar takut masuk Manokwari," ujar dia.
Bupati Manokwari Hermus Indou menyesalkan perilaku generasi muda asli Papua yang terlibat dalam tindakan kejahatan konvensional.
Padahal, orang asli Papua harus memberikan contoh yang baik bagi seluruh penduduk non-Papua di Kabupaten Manokwari.
"Kalau Anda buat keonaran maka nama orang asli Papua semua yang rusak," jelas dia.
Bupati juga berharap seluruh orang tua khususnya orang asli Papua tidak mengikutsertakan generasi muda pada aksi pemalangan fasilitas umum.
Menurut dia, pola komunikasi perlu diutamakan jika terjadi persoalan dalam kehidupan sehari-hari.
"Mari kita bicara dan berpikir rasional untuk menjadi contoh bagi anak-anak kita," kata Hermus.