Manokwari (ANTARA) - Pemerintah provinsi Papua Barat menargetkan industri pengolahan kayu di Kabupaten Teluk Wondama produksi hasil kehutanan 100 persen dapat diolah menjadi kayu olahan untuk diekspor ke sejumlah daerah dan negara.
"Kita berharap pembangunan industri pengolahan kayu yang rencananya dibangun di Teluk Wondama bisa segera selesai sehingga seluruh hasil kayu di Papua Barat dapat diolah di dalam daerah," kata Kepala Dinas Kehutanan Papua Barat Hendrik Runaweri di Manokwari, Selasa.
Diketahui, pembangunan Industri pengolahan kayu milik Wijaya Sentosa Group tersebut saat ini masih terkendala lahan dengan masyarakat di wilayah Kabupaten Teluk Wondama.
Dijelaskan, saat ini kebijakan dari Gubernur Papua Barat untuk hasil kayu masih dibagi, dimana 50 persen dikelola daerah dan 50 persen bisa di kirim keluar daerah.
Dengan kehadiran industri tersebut diharapkan Papua Barat bisa langsung mengirim kayu hasil olahan langsung ke negara penerima.
"Selama ini kita kirim, kalau sudah ada industri maka kita bisa kirim kayu olahan langsung ke negara-negara yang membutuhkan seperti China dan negara lain," lanjut dia.
Selanjutnya, setelah industri pengolahan dibangun pemerintah papua barat akan memikirkan upaya pengiriman langsung dari daerah dengan menyediakan pelabuhan khusus ekspor ke luar negeri.
"Saya yakin investasi di bidang kehutanan bisa terus bertambah, karena hasil hutan kita cukup bagus untuk memenuhi kebutuhan kayu hingga manca negara," tandas dia.
Provinsi Papua Barat memiliki 18 Hak Pengusahaan Hutan (HPH) namun industri pengolahan justru berada di Provinsi Papua Barat daya.