"Dengan momentum Hari Rimbawan saling mendukung dan membantu melaksanakan tugas menjaga hutan Papua Barat sehingga memberikan dampak pada birunya langit dan hijaunya Bumi, sesuai tema kita pada Hari Bhakti Rimbawan ke-40 Tahun 2023," kata dia usai Upacara Hari Bhakti Rimbawan di Manokwari, Kamis.
Dia menyebutkan saat ini seluruh insan rimbawan sedang berkonsentrasi dalam menghadapi perubahan iklim serta upaya pencegahan, salah satunya dengan menanam pohon.
"Pohon merupakan penyangga alami, apalagi di daerah pesisir di mana dengan perubahan iklim yang menyebabkan permukaan air laut meningkat," kata dia.
Kampanye perlindungan alam Papua Barat yang masih memiliki 95 persen kawasan hutan, katanya, untuk terus mendorong pentingnya menjaga dan melestarikan alam setempat sehingga manfaatnya bisa dirasakan generasi penerus.
Dia menjelaskan peringatan Hari Bhakti Rimbawan sebagai pengingat di mana 40 tahun lalu Kementerian Kehutanan keluar dan berdiri sendiri atau terpisah dari Kementerian Pertanian.
“Diharapkan momentum Hari Rimbawan menjadikan masyarakat sadar untuk bisa menjaga hutan agar bermanfaat untuk saat ini dan masa yang akan datang," lanjut dia.
Hari Bhakti Rimbawan di Papua Barat dilaksanakan dengan upacara bendera dan diisi dengan berbagai kegiatan sosial, seperti penanaman pohon sebagai upaya pelestarian lingkungan serta donor darah dan beberapa lomba hiburan untuk membangun jiwa korsa rimbawan.
Pelaksanaan upacara dipimpin Sekretaris Daerah Papua Barat Dance Sangkek yang pada kesempatan itu membacakan sambutan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar. Kegiatan diikuti seluruh rimbawan di Papua Barat dari berbagai Instansi dan kementerian atau lembaga.
"Selain menanam bibit pohon beberapa lomba kita laksanakan untuk meningkatkan kebersamaan rimbawan di Papua Barat, karena semua rimbawan akan berkumpul bersama," kata Runaweri.
