Ketua MUI Manokwari Baharuddin Sabollah di Manokwari, Sabtu, mengatakan, khitanan massal pertama diselenggarakan di Masjid Al-Amin Distrik Prafi pada pekan lalu dengan jumlah peserta ada 78 dari target 60 anak. Khitanan massal kedua dipusatkan di Masjid Ridwanul Bahri yang diikuti sebanyak 110 dari target 60 anak.
"Tahap pertama kita laksanakan tanggal 14 Januari 2023 dan tahap kedua hari ini," kata Baharuddin seraya menyebutkan dengan kegiatan khitanan massal sebelumnya, sudah menjangkau ratusan anak.
Ia menjelaskan, pelaksanaan khitanan massal bagian syiar Islam yang merupakan sunah dari Nabi dan berdampak positif terhadap kesehatan manusia.
Oleh sebab itu, MUI kerap mengikutsertakan seluruh umat muslim di wilayah itu untuk menyukseskan penyelenggaraan khitanan massal.
"Sunatan massal sesuai dengan anjuran agama Islam dan kelak anak kita dapat manfaat kebaikan," tutur Baharuddin.
Wakil Bupati Manokwari Edi Budoyo mengatakan, khitanan massal merupakan kewajiban bagi setiap pria muslim dan memiliki banyak manfaat kesehatan, seperti mencegah penyakit fimosis, infeksi saluran kemih, risiko kanker prostat, kanker penis, dan risiko kanker serviks bagi pasangan.
"Saya mengapresiasi MUI dan seluruh pihak yang telah melaksanakan kegiatan sunatan massal untuk meringankan beban sosial masyarakat," ucap dia.
Ia berharap manfaat khitanan massal dapat dirasakan oleh masyarakat secara luas, sehingga mampu meningkatkan paradigma hidup sehat untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik.
Edi kemudian mengajak seluruh umat muslim tetap memelihara toleransi kehidupan antarumat beragama di Kabupaten Manokwari guna mewujudkan Manokwari sebagai pusat peradaban di Tanah Papua.
"Memupuk dan menumbuhkembangkan kerukunan dalam keberagaman agama di Tanah Papua," ujar dia.