Manokwari (ANTARA) - Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Manokwari menyuarakan tantangan minoritas NU di Papua yang penuh keberagaman, namun tetap harmonis di Hari Lahir (Harlah) Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) di Sidoarjo, Jawa Timur.
Ketua PCNU Manokwari Ali Musthofa saat hadir langsung di Sidoarjo dan dihubungi dari Manokwari, Selasa, mengatakan kondisi kemajemukan di Manokwari memberikan tantangan tersendiri untuk NU secara umum di Papua dan akan disampaikan kepada Pengurus Besar NU (PBNU).
"Dengan banyaknya suku dan budaya menjadikan Nahdlatul Ulama di Manokwari harus bekerja keras menyatukan visi dan misi dari karakter yang berbeda-beda," jelas Musthofa.
Selain itu, dia menyebutkan permasalahan utama yang dihadapi yakni pemahaman NU belum sepenuhnya dipahami oleh masyarakat di tingkat bawah, sehingga banyak anggota NU yang hanya sekadar ikut-ikutan saja.
"Pekerjaan rumah yang diberikan oleh pengurus besar yakni memberikan pemahaman ke-NU-an sampai ke akar rumput, bahkan di tingkat pengurus PCNU masih banyak yang belum paham soal organisasi ini," jelas dia.
Sebagai minoritas di tanah Papua, tentunya PCNU terus melakukan pendekatan kepada seluruh umat yang hidup berdampingan di satu wilayah.
"kita juga berada di lingkungan minoritas, sehingga upaya-upaya pendekatan kepada tokoh agama lain juga harus dilakukan agar NU bisa diterima dan diakui keberadaannya di Manokwari," tandas dia.
Kehadiran Ali Musthofa pada acara puncak Harlah satu abad NU mewakili PCNU Manokwari bersama perwakilan Pengurus Wilayah Provinsi Papua Barat.