Manokwari (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Papua Barat melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) segera membangun monumen kapal Kesultanan Tidore di Pulau Mansinam Kabupaten Manokwari.
Kepala Dinas PUPR Papua Barat Yohanis Momot di Manokwari, Kamis, Mengatakan monumen kapal tersebut untuk mengenang jasa Kesultanan Tidore yang mengantarkan dua misionaris Injil asal Jerman, Carl Wilhelm Ottow dan Johann Gottlob Geissler ke Tanah Papua.
"Dokumen perencanaan sudah kami siapkan. Kami berharap ada program dari pusat yang bisa dimanfaatkan dalam pembangunan monumen sekaligus mengenang jasa Kesultanan Tidore kepada Tanah Papua," jelas Momot.
Dengan kondisi minimnya anggaran Pemprov Papua Barat, dirinya berharap dalam pembangunan monumen tersebut dapat di biayai oleh APBN.
"Sebenarnya kebutuhan kita tidak besar hanya sekitar Rp6 miliar, namun dengan keterbatasan anggaran yang kita miliki setelah pemisahan anggaran dengan provinsi baru (Provinsi Papua Barat Daya) maka kita butuh bantuan dari pusat," terang Momot.
Monumen kapal Kesultanan Tidore itu rencananya akan dilapisi kayu dan dapat dikunjungi oleh wisatawan dengan menampilkan sejarah perjalanan dua misionaris tersebut.
Momot menyebut peran dua misionaris asal Jerman itu di Tanah Papua sangat besar sehingga perlu dikenang dan diabadikan.
Ia juga menilai Kesultanan Tidore juga memiliki peran besar dengan memfasilitasi kapal untuk tujuan mulia tersebut.
"Kesultanan Tidore sendiri merupakan Kesultanan Islam yang kemudian justru mengantarkan dua penginjil ke Tanah Papua, sampai saat ini kita semua bisa merasakan itu," ujarnya.
Pembangunan monumen kapal Kesultanan Tidore sendiri merupakan permintaan dari Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw, yang rencananya akan direalisasikan dalam tahun ini.