Manokwari (ANTARA) - Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw meminta pemerintah daerah (pemda) di wilayahnya mempercepat peningkatan cakupan vaksinasi COVID-19.
"Provinsi Maluku, Papua, dan Papua Barat menjadi daerah terendah capaian vaksinasi COVID-19. Cakupan vaksinasi (dosis pertama) posisi 65,1 persen, tidak mencapai 70 persen, apalagi dosis kedua dan booster (penguat). Ini masalah," katanya di Manokwari, Senin.
Gubernur mengatakan bahwa cakupan vaksinasi COVID-19 dosis pertama di daerah-daerah di Papua Barat rata-rata masih rendah, hanya Kabupaten Manokwari dan Fakfak yang cakupan vaksinasinya sudah tergolong tinggi, lebih dari 70 persen.
"Terburuk capaian vaksinasi I yakni di Kabupaten Pegunungan Arfak, hanya1,8 persen, sementara untuk dosis booster semua masih merah, artinya masih di bawah 40 persen," katanya.
Dia menekankan pentingnya peran kepala daerah dalam mempercepat peningkatan cakupan vaksinasi COVID-19 di Provinsi Papua Barat, yang sekarang wilayahnya hanya mencakup Kabupaten Fakfak, Kaimana, Manokwari, Pegunungan Arfak, Teluk Bintuni, Teluk Wondama, dan Manokwari Selatan.
"Vaksinasi harus digencarkan untuk mencapai target. Nah, untuk itu kepada para bupati agar mencari cara bagaimana caranya di 2023 ini kita bisa tambahkan jangkauan vaksinasi," katanya.
Gubernur juga mengingatkan bahwa protokol kesehatan dianjurkan tetap dijalankan meski pemerintah pusat sudah menghentikan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) untuk mengendalikan penularan COVID-19.
"Meski PPKM telah dicabut, protokol kesehatan seperti memakai masker saat di dalam ruangan, harus tetap dilaksanakan," katanya.
Gubernur Waterpauw instruksikan Pemda tingkatkan cakupan vaksinasi
Senin, 9 Januari 2023 19:09 WIB
Provinsi Maluku, Papua, dan Papua Barat menjadi daerah terendah capaian vaksinasi COVID-19. Cakupan vaksinasi (dosis pertama) posisi 65,1 persen, tidak mencapai 70 persen, apalagi dosis kedua dan booster (penguat). Ini masalah