Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, UMKM dan Tenaga Kerja setempat menyebutkan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023 pada posisi aman di Bumi Cenderawasih.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, UMKM dan Tenaga Kerja Papua, Herman Bleskadit di Jayapura, Selasa, mengatakan hal ini berdasarkan hasil inspeksi mendadak (Sidak) langsung ke Integrated Terminal (IT).
"Sidak ini untuk memastikan ketersediaan stok BBM di wilayah Kota Jayapura dan sekitarnya jelang hari raya Nataru," kata Herman.
Menurut Herman, untuk itu pihaknya berharap stok BBM tetap terjaga termasuk distribusi ke SPBU maupun APMS (Agen Premium Minyak Solar), sebab jika terjadi kelangkaan bisa mempengaruhi ke harga pangan dan lainnya.
"Selain Pertamina, kami melakukan sidak ke Hypermart Jayapura dan pasar swalayan lainnya di wilayah Kota Jayapura untuk memastikan stok bahan pokok dan harganya masih standar," ujarnya.
Dia menjelaskan hal tersebut menjadi atensi pemerintah jelang hari-hari besar keagamaan. "Untuk itu kami bakal terus melakukan pemantauan khususnya mengenai stok beras dan BBM," kata Herman.
Sementara itu, Integrated Terminal Manager Jayapura Wahyu Wijaya mengatakan pihaknya menyebutkan stok BBM aman baik itu pertalite maupun biosolar. “Pertalite masih ada untuk 7 hari ke depan sedangkan biosolar tersedia untuk 12 hari," katanya.
Wahyu Wijaya menjelaskan semua stok BBM di Integrated Terminal (IT) Jayapura tergolong aman. "Dalam waktu dekat akan ada suplai BBM yang masuk ke IT Jayapura maka ketahanan stok BBM dapat terjaga hingga Januari 2023," katanya.
Dia menambahkan ketahanan stok BBM ini akan terus bergerak sesuai penyaluran dan penerimaan di IT Jayapura di mana paling dekat tanggal 17 Desember 2022 mendatang diperkirakan sudah ada pasokan baru lagi.
"Sidak ini untuk memastikan ketersediaan stok BBM di wilayah Kota Jayapura dan sekitarnya jelang hari raya Nataru," kata Herman.
Menurut Herman, untuk itu pihaknya berharap stok BBM tetap terjaga termasuk distribusi ke SPBU maupun APMS (Agen Premium Minyak Solar), sebab jika terjadi kelangkaan bisa mempengaruhi ke harga pangan dan lainnya.
"Selain Pertamina, kami melakukan sidak ke Hypermart Jayapura dan pasar swalayan lainnya di wilayah Kota Jayapura untuk memastikan stok bahan pokok dan harganya masih standar," ujarnya.
Dia menjelaskan hal tersebut menjadi atensi pemerintah jelang hari-hari besar keagamaan. "Untuk itu kami bakal terus melakukan pemantauan khususnya mengenai stok beras dan BBM," kata Herman.
Sementara itu, Integrated Terminal Manager Jayapura Wahyu Wijaya mengatakan pihaknya menyebutkan stok BBM aman baik itu pertalite maupun biosolar. “Pertalite masih ada untuk 7 hari ke depan sedangkan biosolar tersedia untuk 12 hari," katanya.
Wahyu Wijaya menjelaskan semua stok BBM di Integrated Terminal (IT) Jayapura tergolong aman. "Dalam waktu dekat akan ada suplai BBM yang masuk ke IT Jayapura maka ketahanan stok BBM dapat terjaga hingga Januari 2023," katanya.
Dia menambahkan ketahanan stok BBM ini akan terus bergerak sesuai penyaluran dan penerimaan di IT Jayapura di mana paling dekat tanggal 17 Desember 2022 mendatang diperkirakan sudah ada pasokan baru lagi.