Manokwari (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat, membantu modal bagi 330 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dari Orang Asli Papua (OAP) dengan nilai bantuan sebanyak Rp10 juta dalam bentuk tabungan di Bank Papua.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Manokwari Jan Ayomi di Manokwari, Selasa, menerangkan 330 pelaku UMKM itu baik perorangan maupun kelompok dan bergerak di berbagai bidang usaha mulai dari nelayan, kerajinan, pedagang pinang, kuliner, hingga kios.
"Bantuan ini kami berikan dengan harapan pelaku UMKM di tingkat mikro bisa perlahan meningkat jadi kelas kecil, dan yang dari kecil bisa naik jadi kelas menengah," jelas Jan.
Dia mengatakan anggaran yang digunakan mencapai Rp3,3 miliar itu berasal dari Dana Otonomi Khusus (Otsus) yang sasaran penerimanya adalah OAP.
Pemkab Manokwari berharap bantuan yang diberikan nantinya dapat membuat pelaku UMKM mandiri dalam menjalankan usahanya.
Dia menekankan pula OAP untuk terus semangat dalam berusaha dan bersaing agar lebih maju dari masyarakat lainnya yang ada di Manokwari.
"Ruang jasa yang ada di Manokwari ini, masih terbuka peluang, lapangan kerja dan penghasilan sehingga pasti ada pendapatan dan kami menilai mereka (OAP) bisa terlibat sehingga mewarnai perekonomian daerah kita," katanya.
Dia meyakini majunya usaha setiap UMKM dapat menghindarkan masyarakat OAP dari pikiran negatif. Bantuan yang diberikan Pemkab Manokwari ke pelaku UMKM diharapkan dapat digunakan dengan sebaik-baiknya agar mendapatkan hasil yang maksimal.
"Saya sudah sampaikan juga ke mereka untuk tetap bertanggung jawab atas usaha yang mereka jalankan. Karena kesuksesan itu dimulai dari diri sendiri," kata Jan.
Jan juga menyebut adanya kemungkinan bantuan akan ditambah jika pelaku UMKM dapat mengelola dana tabungan yang diberikan dengan baik salah satunya melalui perputaran modal dan pendapatan yang tercatat pada rekening bank setiap penerima bantuan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkab Manokwari bantu modal usaha 330 pelaku UMKM orang asli Papua