Wamena (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lanny Jaya, Provinsi Papua Pegunungan telah mempersiapkan langkah untuk menambah sembilan dokter spesialis agar pelayanan kesehatan kepada masyarakat di pedalaman provinsi ini semakin membaik.
Penjabat Bupati Lanny Jaya, Petrus Wakerkwa saat di Wamena, Minggu, mengatakan sembilan dokter itu akan dikirim ke luar Papua pada Tahun 2023 untuk sekolah pada beberapa jurusan kedokteran.
"Tahun Anggaran 2023 kami akan memberangkatkan mereka. Ini khusus untuk dokter spesialis. Jadi dokter non orang asli Papua (OAP) jaga Tiom, yang berangkat ini OAP," katanya.
Pemerintah memilih orang asli Papua agar pelayanan kepada masyarakat lebih mudah sebab beberapa pasien yang berobat di fasilitas kesehatan, lebih paham jika petugas menggunakan bahasa daerah.
"Mereka ini untuk spesialis gigi, paru, hati, mata. Untuk spesialis kandungan sudah duluan berangkat," katanya.
Petrus menambahkan bahwa pemerintah terus melakukan pembenahan atau peningkatan layanan kesehatan di kabupaten ini secara bertahap. Termasuk merencanakan peningkatan pelayanan di RSUD Tiom, Ibu Kota Kabupaten Lanny Jaya agar sama dengan rumah sakit di daerah pesisir Papua.
"Kami akan bangun rumah sakit yang memang sangat bagus, mendekati RSUD Dok II Jayapura, Provita Jayapura atau Dian Harapan di Jayapura dan mendatangkan dokter spesialis dari Siloam Jakarta," katanya.
Walaupun RSUD Lanny Jaya belum memiliki dokter-dokter spesialis yang memadai, pemerintah memastikan warga di sana mendapatkan pengobatan yang sama seperti di daerah lain sebab pemerintah telah membangun kerja sama dengan sejumlah rumah sakit di Tanah Air.
Melalui rumah sakit-rumah sakit rujukan itu, warga Lanny Jaya bisa berobat dan dibiayai pemerintah daerah.
"Program Lanny Jaya sehat ini punya perwakilan di Wamena (Jayawijaya), Jayapura, Dian Harapan dan Provita di Kota Jayapura, Siloam Makassar, Siloam Jakarta dan RS Gatot Subroto Jakarta. Kami bekerja sama dengan sejumlah rumah sakit itu karena Lanny Jaya kabupaten baru, rumah sakit juga baru dibangun, peralatan masih terbatas, dokter spesialis terbatas," katanya.
Petrus memastikan kerja sama yang sudah berlangsung sekitar Tahun 2018 itu akan berlanjut hingga Tahun 2024.
"Kita masih lanjut sampai dengan Tahun 2024, saat bupati definitif terpilih," katanya.
