Manokwari (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Manokwari meminta masyarakat untuk memperkuat tiang rumah dan mewaspadai jika terjadi gempa.
Kepala BMKG Manokwari, Daniel Tandi, di Manokwari, Senin, meminta masyarakat untuk memperkuat tiang rumah mengingat pada Sabtu (22/10) dini hari sekitar pukul 00.17 WIT terjadi gempa dengan skala 4,8 magnitudo disertai gempa susulan sehari setelahnya pada skala 2,8 magnitudo yang terjadi di Kabupaten Pegunungan Arfak.
"Memang sejauh ini belum ada informasi korban bencana akibat gempa tapi kami tetap meminta masyarakat untuk memperkuat tiang rumah sebab bencana gempa ini bisa saja terjadi lagi nanti," kata dia.
Dia menyebut dampak kerusakan akibat gempa biasanya dirasakan pada skala 5 magnitudo ke atas.
Kata Daniel gempa yang terjadi di Barat Laut Kabupaten Pegunungan Arfak dan Barat Daya Pegunungan Arfak pada Sabtu dan Minggu dini hari tersebut dimungkinkan lantaran adanya patahan yang terjadi antara Sorong dan Manokwari Selatan.
Dia mengatakan skala gempa yang terjadi kala itu masuk dalam kategori rendah ke sedang karena hanya mencapai 3 MMI. Dia mengumpamakan gempa itu seperti halnya truk lewat, sehingga efek kerusakannya dinilai kecil.
"Namun begitu, kita berharap tiang rumah itu lebih dikuatkan karena kita di Papua Barat dan Papua itu rawan gempa. Kalau struktur bangunan kuat semakin sulit dia rubuh akibat gempa," jelas Daniel.