Kaimana (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kaimana, Papua Barat memberikan dukungan penuh kepada Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Utarom Kaimana dan PT Multi Konsultindo Mandiri selaku konsultan teknik yang akan melaksanakan studi rencana induk (study review masterplan) pengembangan bandara itu.
Bupati Kaimana Freddy Thie di Kaimana, Rabu, mengatakan telah menerima kunjungan pihak UPBU Utarom bersama pihak PT Multi Konsultindo Mandiri untuk membahas kegiatan studi tinjauan rencana induk pengembangan Bandara Utarom.
Dalam pertemuan yang berlangsung di Ruang Rapat Kantor Bupati Kaimana pada Selasa (18/10) itu, Bupati Freddy menerima kunjungan Kepala UPBU Utarom Kaimana Drajat Perwirajati serta tenaga ahli penyusun masterplan dari PT Multi Konsultindo Mandiri yakni Andre Predana dan Hasri Nirmalidan.
"Puji Tuhan tim pembuatan rencana induk bisa datang untuk mempresentasikan rencana induk Bandara Utarom Kaimana sehingga pemerintah daerah dan juga masyarakat bisa tahu aspek apa saja yang menjadi pertimbangan dalam pengembangan bandara," kata Bupati Freddy.
Dalam pertemuan itu, Bupati Freddy didampingi Kepala Dinas Perhubungan Kaimana Daniel Irto Batto, Kepala Dinas PUPR Viktor Klau, Sekretaris Bappeda Litbang Sofyan Akbar Inan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kepala Badan Pertanahan dan para pejabat instansi teknis lainnya.
Freddy menyebut rencana pengembangan Bandara Utarom Kaimana disusun untuk kebutuhan 20 hingga 30 tahun ke depan.
Hal ini dinilai penting agar bisa menyesuaikan dengan perkembangan Kabupaten Kaimana di masa mendatang serta mempertimbangkan kebutuhan masyarakat akan jasa transportasi udara yang diperkirakan akan terus mengalami peningkatan.
Pemkab Kaimana kini tengah berupaya menjadikan Kaimana sebagai kota wisata sehingga diharapkan melalui pengembangan fasilitas Bandara Utarom maka arus kunjungan wisatawan ke Kaimana akan semakin meningkat.
Orang nomor satu di Kaimana itu juga mengharapkan agar status Bandara Utarom bisa naik kelas, dimana saat ini berstatus Bandara Kelas III.
"Kalau kelas III itu hanya untuk pesawat jenis ATR 72, tetapi kalau nanti naik kelas sudah tentu pesawat berbadan lebar seperti Airbus 320 juga bisa masuk Kaimana," ujar Freddy yang akrab disapa Kaibus.
Sekretaris Bappeda-Litbang KIamana Sofyan Inan dalam kesempatan itu mengusulkan agar pengembangan Bandara Utarom perlu mempertimbangkan perkembangan Kaimana di masa mendatang, dimana kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi yang cepat dan efektif akan semakin meningkat.
Menurut Sofyan, Bandara Utarom Kaimana merupakan salah satu bandara yang diperhitungkan, karena selain letaknya yang strategis, juga sangat dimungkinkan untuk dijadikan bandara penghubung antardaerah di wilayah Bomberay.
Ketua tim masterplan pengembangan Bandara Utarom Kaimana Andre Predana menjelaskan bahwa untuk pengembangan Bandara tersebut maka dibutuhkan tambahan lahan dan pembebasan lahan serta perlu melakukan reklamasi pantai.
Tambahan lahan pengembangan Bandara Utarom Kaimana yang diusulkan (alternatif kedua) yakni seluas seluas 3.449 hektare.