Manokwari (ANTARA) - Kementerian Pertahanan telah memberikan persetujuan untuk peningkatan kapasitas dua rumah sakit milik TNI AD di lingkungan jajaran Kodam XVIII/Kasuari yakni di wilayah Manokwari dan Sorong, Papua Barat.
Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI Gabriel Lema kepada ANTARA di Manokwari, Selasa, menyebutkan keberadaan fasilitas rumah sakit dan berbagai sarana dan prasarana kesehatan sangat penting untuk menunjang tugas-tugas para prajurit TNI AD di wilayah Kodam XVIII/Kasuari.
"Kami sudah punya rumah sakit-rumah sakit pemula atau rumah sakit tingkat 4 baik di Manokwari maupun di Sorong. Akhir tahun ini kami mendapatkan dukungan dari Kemenhan untuk peningkatan dua rumah sakit di Manokwari dan Sorong dari tingkat 4 ke tingkat dua, paling tidak tingkat 3 terlebih dahulu," kata Mayjen Gabriel.
Jenderal bintang dua kelahiran Nusa Tenggara Timur (NTT) itu menyebut keberadaan dua RS AD itu nantinya tidak hanya melayani para prajurit yang sakit, tapi juga melayani masyarakat umum.
Sehubungan dengan itu, katanya, akan ada penambahan fasilitas seperti ruang rawat inap pasien, ditunjang dengan peralatan kesehatan yang memadai, serta akan ada penambahan tenaga medis baik dokter maupun perawat dan lainnya.
"Melihat perkembangan semakin banyak prajurit TNI AD yang bertugas di Papua Barat dan juga masyarakat juga membutuhkan pertolongan kita kalau mereka sakit, makanya kami mengusulkan untuk peningkatan kapasitas dua rumah sakit yang ada di wilayah Kodam XVIII/Kasuari," ujarnya.
Khusus untuk RS AD yang ada di Manokwari, rencananya akan dibangun di Desa Geintui, Distrik Warmare, persis di pinggir jalan poros Trans Papua yang menghubungkan Manokwari dengan Sorong.
Keberadaan RS AD itu nantinya akan membantu penanganan prajurit yang sakit baik yang bertugas di Kodam XVIII/Kasuari, Kodim 1801, dan berbagai kesatuan TNI AD yang ada di wilayah Manokwari dan sekitarnya serta masyarakat umum dari wilayah Manokwari, Manokwari Selatan, Pegunungan Arfak, Teluk Bintuni hingga Teluk Wondama.