Kabupaten Kaimana lakukan sinergi untuk mengatasi stunting

Wakil Bupati Kaimana Hasbulla Furuada membuka Rembuk Stunting 2022 yang digelar oleh Bappeda Litbang Kaimana di Kabupaten Kaimana, Provinsi Papua Barat, Kamis (6/10/2022). (ANTARA/HO Isabela Wisang)

Semua pimpinan OPD, mitra pembangunan, Tim Penggerak PKK, dan Dharma Wanita mengawal dan memotori agenda pencegahan dan penurunan stunting di Kabupaten Kaimana

Kaimana (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kaimana di Provinsi Papua Barat bersinergi untuk mengatasi masalah stunting, kekurangan gizi kronis yang menyebabkan pertumbuhan anak terganggu sehingga badannya menjadi tengkes.

Saat membuka Rembuk Stunting 2022 di Kaimana, Kamis, Wakil Bupati Kaimana Hasbulla Furuada selaku Ketua Tim Percepatan Penanggulangan Stunting Kabupaten Kaimana menekankan pentingnya sinergi dalam upaya untuk mencegah dan menanggulangi stunting.

Dia meminta seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) dan mitra pemerintah yang mengikuti Rembuk Stunting berpartisipasi aktif dalam upaya pencegahan dan penanggulangan stunting di Kabupaten Kaimana.

"Semua pimpinan OPD, mitra pembangunan, Tim Penggerak PKK, dan Dharma Wanita mengawal dan memotori agenda pencegahan dan penurunan stunting di Kabupaten Kaimana," kata Furuada.

Wakil Bupati juga meminta seluruh perangkat daerah dan pemangku kepentingan terkait berinovasi untuk mengupayakan pemenuhan kebutuhan gizi warga dalam kelompok rentan seperti ibu hamil dan anak balita.

Selain itu, dia meminta para bidan desa, petugas puskesmas, dan kader-kader desa bekerja sama dalam menjalankan upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan stunting.

Aparat pemerintah distrik (kecamatan) dan desa, ia mengatakan, harus memastikan upaya pencegahan dan penanggulangan stunting di wilayahnya berjalan baik.

"Pastikan kegiatan pencegahan dan penurunan stunting di tingkat desa dapat terlaksana dengan baik dan teralokasi melalui dana transfer desa," katanya.

Jumlah anak balita yang mengalami stunting di Kabupaten Kaimana menurut data pemerintah daerah sebanyak 588 anak atau sekitar 21,1 persen dari jumlah balita yang menjadi sasaran pengukuran.

Pemerintah Kabupaten Kaimana menjalankan berbagai upaya untuk mengatasi masalah stunting di wilayahnya, termasuk melaksanakan intervensi spesifik dan sensitif, meningkatkan ketahanan pangan dan gizi pada tingkat individu, keluarga, dan masyarakat, serta mengembangkan sistem, data, informasi, riset, dan inovasi berkenaan dengan penanganan stunting.