Bursa Efek Indonesia (BEI) Papua berupaya memperluas literasi terkait pasar modal melalui Public Expose Live yang diharapkan dapat memberikan pemahaman dan perkembangan serta memonitor kinerja perusahaan yang dimiliki oleh para investor pasar modal di Papua.
Kepala Kantor BEI Perwakilan Papua Kresna A.Payokwa di Jayapura, Kamis, mengatakan hingga hari keempat pelaksanaan public expose live yang diselenggarakan oleh PT Bursa Efek Indonesia, sebanyak 33 perusahaan telah memaparkan pengalaman mereka di pasar modal.
"Kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang sangat baik untuk mempermudah investor pasar modal di Papua dalam memonitor dan memahami berbagai aspek bisnis yang akan mempengaruhi kinerja perusahaan yang dimiliki oleh para investor pasar modal setempat, " katanya.
Menurut Kresna, apalagi pelaksanaan public expose di pada 2022 ini dilaksanakan secara daring sehingga investor pasar modal yang berdomisili di Papua maupun Papua Barat tidak perlu mengeluarkan tambahan biaya untuk berangkat ke Jakarta.
"Untuk animo para investor dari Papua cukup baik di mana setiap harinya kami selalu menyampaikan informasi mengenai jadwal pelaksanaan kegiatan public expose tersebut kepada para investor, " ujarnya.
Dia menjelaskan kini jumlah investor pasar modal di Papua sebanyak 54.000 investor, dengan total nilai transaksi sampai dengan pertengahan 2022 sebesar Rp3,7 triliun.
"Pada akhir pemaparan kinerja perusahaan, para investor juga diberi kesempatan dalam menyampaikan pertanyaan kepada jajaran direksi perusahaan tercatat, terkait dengan kinerja maupun rencana bisnis perusahaan ke depan," katanya lagi.
Dia menambahkan sejauh ini beberapa perusahaan yang sudah menyampaikan paparannya diantaranya ada PT Bank Negara Indonesia, PT Kalbe Farma, PT Bukit Asam, PT Jasa Marga, PT Bank Rakyat Indonesia, dan perusahaan-perusahaan lainnya yang banyak menjadi pilihan investasi masyarakat Papua.
Public Expose Live sudah berlangsung secara daring sejak Senin (12/9) diikuti 33 perusahaan yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia.
"Kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang sangat baik untuk mempermudah investor pasar modal di Papua dalam memonitor dan memahami berbagai aspek bisnis yang akan mempengaruhi kinerja perusahaan yang dimiliki oleh para investor pasar modal setempat, " katanya.
Menurut Kresna, apalagi pelaksanaan public expose di pada 2022 ini dilaksanakan secara daring sehingga investor pasar modal yang berdomisili di Papua maupun Papua Barat tidak perlu mengeluarkan tambahan biaya untuk berangkat ke Jakarta.
"Untuk animo para investor dari Papua cukup baik di mana setiap harinya kami selalu menyampaikan informasi mengenai jadwal pelaksanaan kegiatan public expose tersebut kepada para investor, " ujarnya.
Dia menjelaskan kini jumlah investor pasar modal di Papua sebanyak 54.000 investor, dengan total nilai transaksi sampai dengan pertengahan 2022 sebesar Rp3,7 triliun.
"Pada akhir pemaparan kinerja perusahaan, para investor juga diberi kesempatan dalam menyampaikan pertanyaan kepada jajaran direksi perusahaan tercatat, terkait dengan kinerja maupun rencana bisnis perusahaan ke depan," katanya lagi.
Dia menambahkan sejauh ini beberapa perusahaan yang sudah menyampaikan paparannya diantaranya ada PT Bank Negara Indonesia, PT Kalbe Farma, PT Bukit Asam, PT Jasa Marga, PT Bank Rakyat Indonesia, dan perusahaan-perusahaan lainnya yang banyak menjadi pilihan investasi masyarakat Papua.
Public Expose Live sudah berlangsung secara daring sejak Senin (12/9) diikuti 33 perusahaan yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia.