Kaimana (ANTARA) - Dinas Perhubungan Kabupaten Kaimana, Papua Barat, membantu penerapan sistem angkutan transportasi ojek online (ojol) di daerah itu seiring perkembangan dan kemajuan teknologi informasi.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kaimana Daniel Irto Batto di Kaimana, Selasa, mengatakan dengan perkembangan dan kemajuan teknologi informasi saat ini maka mau tidak mau semua jenis usaha, termasuk usaha ojol, juga harus dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.
"Kita akan coba menerapkan sistem ojek online di Kaimana dari sistem manual selama ini," kata Daniel.
Menurut dia, untuk kondisi saat ini bahkan hingga rentang waktu dua sampai tiga tahun ke depan jasa angkutan ojol agak sulit diterapkan di Kaimana karena beberapa kendala, diantaranya yaitu banyak penumpang belum memiliki telepon genggam Android, terutama warga yang datang dari kampung-kampung pedalaman dan pesisir.
"Kalau pun mereka ada handphone Android, akan ada kendala pulsa data. Lalu tukang ojek sendiri juga masih banyak yang belum menggunakan handphone Android," ujarnya.
Meski menghadapi situasi yang demikian, menurut Daniel, perkembangan teknologi informasi yang cepat menuntut semua pihak harus bisa beradaptasi dengan penerapan sistem kerja yang baru.
Saat ini sudah ada beberapa penyedia jasa ojol menawarkan diri untuk beroperasi di Kaimana dengan merekrut para tukang ojek setempat.
"Sudah ada beberapa penyedia jasa online menawarkan diri. Kita juga pernah tawarkan kepada pengguna ojek, tapi mereka masih keberatan karena beberapa pertimbangan tadi," ujarnya.
Daniel mengatakan usaha ojek online sesungguhnya sangat membantu masyarakat, karena selain sebagai sarana transportasi angkutan penumpang, juga untuk mendorong pertumbuhan UMKM, terutama pemesanan secara daring, pariwisata, dan lainnya.
"Mau tidak mau semua harus mengikuti perkembangan. Kita tidak bisa bertahan terus seperti sekarang ini. Ojek online ini kan sebenarnya sangat membantu perekonomian terutama UMKM, untuk pemesanan-pemesanan online supaya masyarakat tidak perlu bergerak keluar, pariwisata juga terbantu. Untuk saat ini sepertinya belum, tapi satu dua tahun ke depan kita akan coba terapkan," kata Daniel.