Manokwari (ANTARA) - Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw memberikan tugas khusus kepada Penjabat Bupati Maybrat Bernhard E Rondonuwu untuk mengembalikan sebagian warganya yang hingga kini masih mengungsi pascaperistiwa Kisor pada Desember 2020.
"Masih ada sebagian warga Maybrat di lokasi pengungsian. Mereka harus dipulangkan untuk menikmati pembangunan dan pendidikan bagi anak-anak usia sekolah layaknya masyarakat Indonesia," ujar Waterpauw usai melantik tiga penjabat kepala daerah yaitu Pj Bupati Sorong, Pj Wali Kota Sorong dan Pj Bupati Maybrat di Manokwari, Selasa.
Paulus Waterpauw meminta Rondonuwu membangun koordinasi dengan DPRD, para tokoh dan pihak TNI/Polri untuk bersinergi dalam misi kemanusiaan itu demi kemajuan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Maybrat dalam bingkai NKRI.
"Semua pihak diharapkan membantu Pj Bupati Maybrat dalam upaya pemulangan pengungsi, termasuk penyaluran bantuan sosial dengan pendekatan persuasif untuk meyakinkan mereka kembali dengan rasa nyaman," pintanya.
Kapolda Papua Barat Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga menyatakan siap mengarahkan personel Polres dan Polsek jajaran untuk membantu Pemkab Maybrat dalam misi pemulangan warga dari lokasi pengungsian.
"Kami pastikan situasi Maybrat aman terkendali dan siap membantu Pemerintah percepat pemulangan warga dari lokasi pengungsian ke kampung halaman mereka," kata Irjen Silitonga.
Sementara itu Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI Gabriel Lema memastikan tak ada penambahan pasukan dalam misi bersama itu, namun akan memaksimalkan kekuatan TNI di jajaran Koramil untuk membantu Pemerintah.
"Dari TNI tidak ada penambahan pasukan ke Maybrat, tapi jajaran Koramil akan dilibatkan untuk misi pemulangan para pengungsi, karena mereka adalah warga Negara yang wajib mendapatkan perlindungan," ujar Pangdam Kasuari.
Sejauh ini belum diketahui secara pasti jumlah pengungsi menyusul penyerangan Posramil Kisor, Distrik Aifat Selatan pada 2020.
Namun, pada awal-awal peristiwa ini terjadi, Koalisi Kemanusiaan Maybrat memperkirakan jumlah pengungsi mencapai lebih dari 2.000 orang berasal dari 18 kampung. Para pengungsi tersebar ke kampung-kampung tetangga, termasuk di Kabupaten Sorong dan Kota Sorong.
Seiring berjalan waktu, sebagian pengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing di akhir 2021 setelah Pemerintah Maybrat mengeluarkan surat pemberitahuan tentang stabilitas keamanan wilayah itu setelah dikendalikan pihak TNI/Polri.