Wasior (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Sosial Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat, telah menyalurkan bantuan berupa bahan pangan pokok, peralatan memasak, dan perlengkapan tidur bagi korban banjir di Distrik Windesi.
Menurut Kepala Seksi Rekonstruksi BPBD Kabupaten Teluk Wondama Yakonias Sanggemi di Wasior, Senin, bantuan tersebut disalurkan kepada 78 keluarga yang terdampak banjir di Distrik Windesi sejak Kamis (11/8).
"Bantuan yang kami salurkan berupa beras, minyak goreng, telur, mie instan, air kemasan, juga paket berisi gula, kopi, teh, garam dan biskuit kaleng," kata Yakonias, yang mewakili Pelaksana Tugas Kepala BPBD Teluk Wondama Aser Waroy menyerahkan langsung bantuan kepada korban banjir di Distrik Windesi.
"Secara keseluruhan setiap kepala keluarga menerima total 13 jenis barang. Juga ada susu formula untuk balita," jelas Yakonias.
Dinas Sosial Kabupaten Teluk Wondama memberikan bantuan berupa kasur dan perlengkapan tidur untuk warga lanjut usia serta peralatan dapur dan paket perlengkapan keluarga untuk korban banjir di Distrik Windesi.
Maria Marani, warga lanjut usia yang terdampak banjir, bersyukur bisa mendapatkan bantuan bahan pangan pokok dan peralatan dapur dari pemerintah daerah.
"Mama minta kalau bisa ada kompor karena mama tidak ada kompor," kata Maria, yang rumahnya tergenang setinggi 30 cm saat banjir.
Kepala Distrik Windesi Moses Windesi mengapresiasi bantuan pemerintah daerah bagi korban banjir.
Dia berharap selain menyalurkan bantuan pemerintah daerah membangun tanggul untuk mencegah air Sungai Masasopi, Sungai Waryowi, dan Sungai Ranggup meluap dan membanjiri permukiman warga.
"Masyarakat terima bantuan ini dengan suka cita. Tapi mereka punya kerinduan yang telah disampaikan lewat musyawarah distrik dari tahun ke tahun, yaitu talud (tanggul) di sepanjang aliran tiga sungai ini secepatnya dibangun. Kalau tidak ada talud, setiap kali ada hujan lebat warga tidak tidur," kata Moses.
Anggota DPRD Wondama asal Distrik Windesi Janes Moses Golongi juga mendesak Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama secepatnya menata daerah aliran sungai untuk mengurangi risiko banjir.
"Sumber masalahnya itu karena sungai sudah tertutup material. Harapan masyarakat agar aliran sungai dikeruk atau diperdalam dan dibangun tanggul. Kalau tidak demikian, pasti akan terjadi banjir lagi," katanya.
Banjir menggenangi permukiman warga di Kampung Windesi dan Wamesa Tengah di Distrik Windesi pada 6 Agustus 2022 dini hari.
Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama menetapkan masa tanggap darurat banjir selama 14 hari dari 8 sampai 22 Agustus 2022 di Distrik Windesi.