Wasior (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat menggelontorkan anggaran sebesar Rp250,916 miliar untuk kegiatan belanja pegawai pada tahun anggaran 2021.
Bupati Teluk Wondama Hendrik Mambor saat menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 2021 di hadapan DPRD Teluk Wondama di Isei, Selasa, mengatakan komponen belanja pegawai menyedot hampir separuh dari total belanja operasi tahun 2021 yang dialokasikan sebesar Rp550,892 miliar lebih.
Besarnya porsi belanja pegawai dalam APBD mendapat sorotan dari kalangan DPRD setempat.
Para wakil rakyat menyarankan perlunya dilakukan efisiensi belanja rutin agar porsi APBD lebih banyak untuk menjawab kepentingan masyarakat.
"Langkah efisiensi dengan pengurangan belanja belanja rutin yang tidak terlalu mendesak perlu dilakukan agar APBD kita ke depan lebih pro terhadap masyarakat terutama untuk pengentasan kemiskinan ekstrim," kata anggota DPRD Teluk Wondama Remran Sinadia.
Menanggapi hal itu, Bupati Hendrik Mambor menjelaskan bahwa rasio belanja gaji dan tunjangan pegawai masih di bawah 30 persen dari total belanja daerah tahun 2021 yang mencapai Rp886,904 milar lebih.
Mambor juga mengklaim porsi belanja gaji dan tunjangan pegawai Pemkab Teluk Wondama termasuk paling kecil di antara kabupaten/kota di Provinsi Papua Barat.
"Besaran gaji setiap pegawai baik gaji pokok maupun tunjangan jabatannya telah diatur dalam regulasi yang berlaku secara nasional," sebut Mambor.
Sementara untuk belanja subsidi sebesar Rp6,3 miliar yang juga mendapatkan sorotan DPRD, Mambor menjelaskan, belanja tersebut dialokasikan untuk subsidi jasa transportasi yang meliputi kapal laut dan pesawat yang melayani rute Wasior - Manokwari PP.
Dana subsidi yang dikucurkan Pemkab Teluk Wondama untuk menunjang transportasi dari dan ke daerah itu meliputi subsidi kapal KM Margareth sebesar Rp1.121.444.000, subsidi kapal Ekspress Bahari sebesar Rp3.447.855.502 dan subsidi penerbangan Susi Air sebesar Rp1.697.700.000.