Sorong (ANTARA) - Kalangan generasi muda Kabupaten Fakfak, Papua Barat memanfaatkan pala yang merupakan tanaman khas daerah setempat untuk membuat parfum guna ditawarkan kepada wisatawan yang berkunjung.
Mahdi Bauw, salah satu pemuda asli Fakfak, Selasa, mengatakan dirinya menginspirasi generasi muda setempat untuk membuat produk parfum dari minyak buah pala dengan konsep botani atau mencampur dengan rempah-rempah.
"Parfum yang kami produksi tidak menggunakan alkohol. Minyak buah pala asli Fakfak dicampur dengan rempah-rempah alami seperti buah cengkeh, kulit jeruk dari China dan bunga mawar dari Maroko," tutur pemilik perusahaan Saboban Onin Produk Myristica Botanica Konsep Parfum Pala dan Rempah-rempah.
Gagasan membuat parfum buah pala tersebut, katanya, sekaligus untuk mengampanyekan tanaman pala khas daerah Fakfak yang memiliki cita rasa dan aroma yang berbeda dari pala di daerah lain.
Berdasarkan hasil penelitian para ahli, buah pala khas Fakfak sangat cocok untuk bahan kosmetik.
Produk parfum buah pala tidak hanya untuk kepentingan bisnis semata tetapi juga untuk pemberdayaan masyarakat terutama Mama-mama Papua di Fakfak.
Parfum buah pala yang diproduksi Mahdi Bauw menjadi souvenir bagi para wisatawan yang berkunjung ke Fakfak. Penjualan parfum buah pala juga dikombinasikan dengan produk Mama-mama Papua di daerah itu berupa Lopa-lopa atau dompet anyaman khas Fakfak. Parfum buah pala dimasukan ke dalam Lopa-lopa untuk dijual kepada para wisatawan.
Mahdi Bauw berujar bahwa produk parfum buah pala sedang dalam proses izin BPOM, namun sudah banyak peminat yang memesan produk itu bahkan hingga ke luar negeri.
"Para pejabat dari Kemenko Maritim dan Investasi RI sudah membeli 200 parfum buah pala saat berkunjung ke kabupaten Fakfak," tutur Mahdi Bauw.
Pemuda Fakfak produksi parfum buah pala
Selasa, 31 Mei 2022 20:15 WIB
Parfum yang kami produksi tidak menggunakan alkohol. Minyak buah pala asli Fakfak dicampur dengan rempah-rempah alami seperti buah cengkeh, kulit jeruk dari China dan bunga mawar dari Maroko