Manokwari (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Papua Barat mencacat kasus meninggal dunia akibat virus corona jenis baru di daerah itu bertambah satu orang, berasal dari Kabupaten Fakfak, sehingga total mencapai 383 orang atau 1,2 persen dari 31.353 total kasus positif.
Juru bicara Satgas COVID-19 Papua Barat Arnold Tiniap di Mankowari, Minggu mengatakan bahwa kasus meninggal dunia akibat COVID-19 di Papua Barat dalam tiga hari terakhir, yaitu satu kasus pada Jumat (20/5) dari Kabupaten Teluk Bintuni dan satu kasus pada Minggu (22/5) dari Kabupaten Fakfak.
"Dari 383 kasus meninggal dunia akibat COVID-19 di Papua Barat, didominasi penyakit penyerta atau komorbit, bahkan sebagian di antaranya belum menerima suntikan vaksin COVID-19," ujarnya.
Selain kasus meninggal dunia, Direktur Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Papua Barat ini juga melaporkan total kasus aktif COVID-19 hingga Minggu sebanyak 26 orang, tersebar di tujuh daerah di Provinsi Papua Barat.
Hari ini, kata Tiniap, Papua Barat ada tambahan tiga kasus positif, dan lima kasus sembuh dari COVID-19 yang berasal dari Fakfak tiga orang, Kabupaten Sorong satu orang dan Kota Sorong satu orang.
"Sementara tambahan tiga kasus positif berasal dari Kabupaten Teluk Bintuni dua pasien dan Maybrat satu kasus," ujarnya.
Pada kesempatan terpisah, Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw mengimbau masyarakat agar tetap melaksanakan protokol kesehatan dan pastikan diri telah disuntik vaksin, meski temuan kasus di daerah itu mulai melandai.
Ia mengatakan bahwa penanganan pandemi COVID-19 menjadi salah satu agenda prioritas utama selama dia memimpin pemerintahan transisi di Papua Barat.
"Masyarakat jangan sampai lengah dan abai terhadap protokol kesehatan maupun vaksin, karena virus ini masih ada di sekitar kita," kata Waterpauw.