Universitas Negeri Papua siap cetak lulusan unggulan

Gedung rektorat Universitas Negeri Papua di Manokwari, Papua Barat. (ANTARA/HANS ARNOLD KAPISA)

Karena misi ini sudah menjadi bagian dari Unipa, maka yang pertama kami harus memastikan bahwa semua masyarakat yang belajar di Unipa diarahkan menuju masyarakat global atau masyarakat dunia

Manokwari (ANTARA) - Universitas Papua (Unipa) Manokwari, Provinsi Papua Barat terus berbenah secara kelembagaan, ilmu pengetahuan serta pembentukan karakter mahasiswa agar dapat menghasilkan para lulusan yang unggul dan siap bersaing di era globalisasi saat ini.

Wakil Rektor Unipa Bidang Kemahasiswaan DR Keliopas Krey di Manokwari, Rabu, mengatakan Unipa terus berkomitmen untuk menjalankan misi pendidikan global yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui UNESCO, yaitu badan PBB yang membidangi pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan.

"Karena misi ini sudah menjadi bagian dari Unipa, maka yang pertama kami harus memastikan bahwa semua masyarakat yang belajar di Unipa diarahkan menuju masyarakat global atau masyarakat dunia," ujar Krey.

Mantan Ketua Jurusan Biologi Fakultas MIPA Unipa ini menyebut saat ini Unipa mulai menentukan dan menetapkan kerangka pendidikan untuk menghasilkan lulusan yang bertanggung jawab kepada bangsa dan negara melalui bekal ilmu dan gelar yang disandang.

Kini Unipa menerapkan empat pilar pendidikan yang ditetapkan UNESCO, yaitu belajar hidup bersama (learning to life together), belajar mengetahui sesuatu (learning to know), mendukung program pemerintah untuk mengurangi berbagai permasalahan sosial kemasyarakat dan lingkungan hidup serta mendukung rencana aksi global untuk pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals (SDGs).

"Seseorang bisa memahamai matematika, biologi, kimia, fisika, namun jika dalam kepribadiannya sehari-hari untuk hidup bersama dengan orang lain tidak ada, maka kita belum menjadi bagian dari masyarakat global," kata Keliopas.

Dia menambahkan bahwa seorang mahasiswa membutuhkan interaksi dengan dosen atau staf pengajar setiap kegiatan perkuliahan.

"Hari ini mahasiswa belajar pada dosennya tantang apa yang belum diketahuinya. Apa yang saya belum ketahui dan apa yang harus saya buat supaya saya tahu dan saya beritahu kepada orang lain," ujar Keliopas.

Adapun dukungan terhadap kebijakan SDGs yang telah disepakati para pemimpin dunia, termasuk Indonesia, katanya, dalam rangka mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melnjaga kelestarian lingkungan dari kerusakan.