Kepala Suku Kaprus Gunung Zeth Sayori yang ditemui di Kaprus Gunung, Kamis, mengakui anak-anak tersebut ikut bersama orang tua mereka berpindah tempat tinggal di lokasi perkampungan baru di sekitar jalur Trans Papua Barat yang menghubungkan Tahota, Kabupaten Mansel dengan Windesi, Kabupaten Teluk Wondama.
"Anak-anak di sini pernah bersekolah di Kecamatan Tahota Mansel, sebagian sekolah di Kabupaten Teluk Bintuni, tapi mereka putus sekolah karena ikut orang tua ke lokasi perkampungan baru di wilayah Kaprus Gunung, perbatasan Mansel-Teluk Wondama," ujarnya.
Hingga kini di lokasi perkampungan baru tersebut belum tersedia fasilitas sekolah. Adapun fasilitas sekolah terdekat berada di ibu kota Kecamatan Tahota, Kabupaten Mansel, berjarak sekitar 30 kilometer, itu pun harus berjalan kaki selama berjam-jam.
Ironisnya lagi, hingga kini ruas jalan Trans Papua Barat itu jarang dilintasi oleh sarana transportasi umum.
"Pusat sekolahan hanya ada di kecamatan Tahota, anak-anak tidak mampu berjalan kaki sejauh 30 kilometer dari Kaprus Gunung setiap harinya, sementara sarana transportasi umum jarang melintas di jalur trans Tahota-Windesi ini," jelas Sayori.
Pada puncak peringatan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2022, Presiden Joko Widodo mengingatkan bahwa meskipun saat ini dunia tengah didera ketidakpastian oleh krisis, pandemi, atau perang, namun pendidikan bagi anak-anak Indonesia tidak boleh terabaikan.
“Dunia tengah didera ketidakpastian oleh krisis, pandemi, atau perang, tapi pendidikan anak-anak kita tak boleh terabaikan,” ujar Presiden Jokowi di akun twitter pribadinya @Jokowi, yang diunggah bertepatan dengan momentum Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2022, Senin (02/5/2022).
Presiden menambahkan, pendidikan adalah salah satu modal untuk menuju Indonesia maju.
“Melalui pendidikan kita menempuh jalan panjang untuk membangun identitas, karakter, dan martabat bangsa Indonesia untuk menyambut masa depan yang lebih maju,” ujar Presiden. (*).