Sorong (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita meninjau KM Sirimau yang menjadi tempat isolasi terapung atau isoter di kota Sorong, Provinsi Papua Barat, Jumat.
Menteri Airlangga Hartarto dan Menteri Agus Gumiwang bersama rombongan didampingi oleh Wali Kota Lambert Jitmau dan kepala-kepala organisasi perangkat daerah setempat.
Dalam peninjauan tersebut, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kota Sorong Ruddy Rudolf Lakku melaporkan bahwa total pasien COVID-19 tanpa gejala yang menjalani isolasi terapung sebanyak enam orang namun satu orang sudah sembuh sehingga tersisa lima orang.
Ia mengatakan bahwa pernah dalam satu hari kota Sorong mengalami lonjakan kasus hingga 346 orang. Sebab itu, untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus Wali Kota Lambert Jitmau sebagai kepala daerah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan mendatangkan kapal KM Sirimau.
Namun, kata dia, dengan penanganan kasus COVID-19 yang sangat baik oleh pemerintah daerah sehingga sampai pada Agustus 2021 "positivity rate" atau tingkat kasus positif di kota Sorong 1,3 persen menurun jauh 5 persen standar minimal yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Keterisian rumah sakit juga mengalami penurunan menjadi 3,4 persen. Hal ini membuktikan upaya antisipasi yang dilakukan pemerintah daerah sangat baik sehingga kasus mengalami penurunan yang signifikan," tambah dia.
Menteri Airlangga Hartarto memberikan apresiasi terhadap penanganan COVID-19 di kota Sorong bahkan Papua Barat pada umumnya sangat baik.
Ia mengatakan bahwa Kota Sorong Papua Barat penanganan COVID-19 relatif baik sebab positivity rate di bawah 5 persen serta angka kesembuhan di atas 90 persen.
Dia mengatakan bahwa penanganan isolasi terapung di KM Sirimau juga sangat baik. Saat ini ada lima orang yang menjalani isolasi apung tersebut dan pelayanan kesehatan sudah baik.
"Kami tentu mendukung serta mendorong isolasi terapung agar pasien COVID-19 tanpa gejala tidak di rumah tetapi di kapal sebagai upaya pencegahan penyebaran," ujarnya.
Dia menambahkan bahwa COVID-19 masih ada dan tetap waspada. Ia juga mengajaknya daerah lain di Papua Barat agar mencontoh penanganan kasus COVID-19 di kota Sorong.