Jumlah kasus positif  COVID-19 yang menjalani isolasi di Kabubaten Teluk Bintuni, Papua Barat, saat ini tersisa enam orang.

Jumlah pasien yang berhasil sembuh juga  terus meningkat bahkan sudah mencapai 88 persen dari  50 warga positif COVID-19, 44 di antaranya dinyatakan sembuh dan dipulangkan kekeluarga masing-masing.

"Kemarin ada dua pasien sembuh di Teluk Bintuni. Hari ini kembali ada penambahan dua setelah hasil real time PCR (polymerase chain reaction) dua kali berturut-turut menunjukan hasil negatif," ucap juru bicara Pemprov Papua Barat pada penanganan COVID-19, Arnold Tiniap, Rabu.

Ia menjelaskan, jumlah kasus positif di Teluk Bintuni cukup tinggi di Papua Barat. Kendati demikian angka kesembuhan pasien di daerah penghasil kepiting, udang serta lopster pun sangat signifikan.

Hingga saat ini, angka kesembuhan pasien COVID-19 di Teluk Bintuni masih yang tertinggi di Papua Barat. Kabar baik dari Teluk Bintuni itu menambah daftar pasien sembuh di Papua Barat menjadi 96 orang atau 44,9 persen dari total kasus positif di provinsi ini.

Berdasarkan laporan gugus tugas dari seluruh daerah, selain berita kesembuhan di Papua Barat hari ini masih terdapat penambahan kasus positif corona.

"Konfirmasi positif hari ini bertambah dua dari Kabupaten Sorong. Maka total konfirmasi positif di Papua Barat hari ini 17 Juni 2020 meningkat menjadi 214 orang," kata Arnold lagi.

Ia mengutarakan, kasus positif di Papua Barat tersebar di sembilan dari dan tertinggi terjadi di Kota Sorong mencapai 74 orang. Teluk Bintuni dan Kabupaten Sorong masing-masing 50 kasus positif, Raja Ampat 19, Manokwari 11, Fakfak lima, Teluk Wondama tiga, Manokwari Selatan dan Kaimana masing-masing satu kasus.

Sedangkan untuk pasien sembuh, tertinggi terjadi di Teluk Bintuni sebanyak 44 orang, Kabupaten Sorong 21, Raja Ampat 13, Kota Sorong dan Manokwari masing-masing tujuh, Teluk Wondama tiga, dan Manokwari Selatan satu.

"Teluk Wondama dari tiga kasus positif yang ada, sudah sembuh semua. Begitu pula satu kasus di Manokwari Selatan. Kabupaten Kaimana dan Fakfak belum melaporkan kesembuhan pasien," ucap Arnoldus lagi.

Tiniap menjelaskan, sebagian besar warga positif COVID-19 di Papua Barat berasal dari kelompok orang tanpa gejala (OTG). Kasus positif dari kelompok ini diperkirakan mencapai 85 persen.

"Cukup banyak dari kelompok OTG. Jika selama perawatan kondisinya tetap konsisten, artinya tidak mengalami keluhan yang cukup berat atau sempat mengalami keluhan namun sudah membaik lagi mudah-mudahan mereka bisa sembuh semua," katanya.
 

Pewarta: Toyiban

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2020