Wasior, (Antaranews Papua Barat) - Razia kendaraan bermotor yang dilakukan Satuan Lalulintas Polres Teluk Wondama, Papua Barat Senin sore di kota Wasior berakhir tragis.

Seorang petugas Satlantas Ipda Iriawan yang sedang bertugas ditabrak pengendara motor yang berupaya melarikan diri. Kerasnya benturan membuat Ipda Iriawan yang merupakan KBO Lantas patah kaki di bagian tungkai sebelah kanan.

Ia bahkan harus dirujuk ke Manokwari untuk mendapat perawatan medis lebih intensif.

Sang penabrak ternyata remaja belasan tahun yang tercatat sebagai pelajar SMA di kota Wasior berinisial BF. BF masih mengenakan pakaian seragam sekolah saat tabrakan terjadi.

Kasat Lantas Ipda Vinsensius Ngaba menceritakan kronologis kejadian tabrakan yang menimpa anggotanya. Sewaktu razia berlangsung, BF beberapa kali bolak-balik dengan kecepatan tinggi. Anggota Satlantas sudah menegur yang bersangkutan namun tidak diindahkan.

Beberapa saat kemudian, BF yang mengendarai motor Yamaha matik kembali memperlihatkan aksi ugal-ugalannya dengan kecepatan tinggi. Merasa tidak dihargai, beberapa petugas SatLantas berupaya menghentikan yang bersangkutan, termasuk Ipda Iriawan.

"Tapi karena dia kecepatan tinggi dia langsung tabrak anggota saya, Ipda Iriawan. Sehingga Ipda Iriawan yang merupakan KBO Lantas patah tulang di pergelangan kaki kanan,"jelas Vinsensius di ruang UGD RSUD Manggurai.

Untuk mempertanggungjawabkan aksi nekatnya, BF kini mendekam di tahanan Mapolsek Wasior.

"Kita juga amankan barang bukti sepeda motor yang dipakai untuk menabrak," kata Kasatlantas. (*)

Pewarta: Zack Tonu Bala

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018