Wasior, (Antaranews Papua Barat)- Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, mulai tahun akan melakukan penghematan anggaran untuk menutupi utang tahun 2017.
Sekretaris Daerah Teluk Wondama Denny Simbar di Wasior, Selasa, mengatakan, efisiensi wajib dilakukan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD). Penghematan dilakukan dengan memangkas belanja operasional atau menunda beberapa program dan kegiatan tahun 2018.
Ia menyebutkan, instruksi bupati yang mengatur tentang penghematan mandiri akan segera terbit. Setiap OPD dipersilahkan menentukan sendiri antara melakukan pengurangan dana operasional atau menunda beberapa program dan kegiatan untuk tahun 2019.
"Di kembalikan ke OPD untuk menentukan bagian mana yang harus dihemat. Misalnya dari 500 juta (belanja langsung), yang dihemat 100 juta saja kemudian 400 juta itu yang penjadwalan ulang. Kalau ada 10 kegiatan, ada satu atau dua yang ditunda dulu, dipending nanti dilaksanakan tahun 2019,"katanya menjelaskan.
Denny mencontohkan, di lingkup sekretariat daerah pagu anggaran yang diterima pada 2018 mengalami penurunan dari awalnya 9 miliar menjadi 6 miliar.
"Dalam rangka penghematan, untuk penjadwalan kembali, sudah ada perencanaan pengadaan mobil untuk kabag-kabag termasuk saya itu kami tunda tidak mau laksanakan dulu," kata mantan Asisten II Pemkab Jayapura ini.
Menurutnya, penghematan mandiri dilakukan demi menutupi utang Pemda kepada pihak ketiga dalam APBD 2017 yang belum terbayar.
Sekda berharap semua pimpinan OPD bersama-sama memikul tanggung jawab dalam rangka menyehatkan APBD.
"Kalau kita sudah bisa lakukan semua tahun ini saya pastikan tahun depan kita sudah ada pada tahun yang jauh lebih longgar APBD-nya. Tambahan penghasilan bisa kita naikan bisa 3 sampai 4 kali lipat," pungkasnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018
Sekretaris Daerah Teluk Wondama Denny Simbar di Wasior, Selasa, mengatakan, efisiensi wajib dilakukan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD). Penghematan dilakukan dengan memangkas belanja operasional atau menunda beberapa program dan kegiatan tahun 2018.
Ia menyebutkan, instruksi bupati yang mengatur tentang penghematan mandiri akan segera terbit. Setiap OPD dipersilahkan menentukan sendiri antara melakukan pengurangan dana operasional atau menunda beberapa program dan kegiatan untuk tahun 2019.
"Di kembalikan ke OPD untuk menentukan bagian mana yang harus dihemat. Misalnya dari 500 juta (belanja langsung), yang dihemat 100 juta saja kemudian 400 juta itu yang penjadwalan ulang. Kalau ada 10 kegiatan, ada satu atau dua yang ditunda dulu, dipending nanti dilaksanakan tahun 2019,"katanya menjelaskan.
Denny mencontohkan, di lingkup sekretariat daerah pagu anggaran yang diterima pada 2018 mengalami penurunan dari awalnya 9 miliar menjadi 6 miliar.
"Dalam rangka penghematan, untuk penjadwalan kembali, sudah ada perencanaan pengadaan mobil untuk kabag-kabag termasuk saya itu kami tunda tidak mau laksanakan dulu," kata mantan Asisten II Pemkab Jayapura ini.
Menurutnya, penghematan mandiri dilakukan demi menutupi utang Pemda kepada pihak ketiga dalam APBD 2017 yang belum terbayar.
Sekda berharap semua pimpinan OPD bersama-sama memikul tanggung jawab dalam rangka menyehatkan APBD.
"Kalau kita sudah bisa lakukan semua tahun ini saya pastikan tahun depan kita sudah ada pada tahun yang jauh lebih longgar APBD-nya. Tambahan penghasilan bisa kita naikan bisa 3 sampai 4 kali lipat," pungkasnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2018