Kepala SMA Negeri 2 Kota Sorong, Papua Barat Daya Rode Lidia Momot memberikan apresiasi kepada pemerintah setempat atas kebijakan penerapan sekolah gratis di seluruh satuan pendidikan di wilayah itu.
Menurut dia, program sekolah gratis yang merupakan program unggulan Wali Kota Sorong Septinus Lobat sangat dinantikan masyarakat di daerah ini.
"Saya atas nama SMA Negeri 2 Kota Sorong memberikan apresiasi kepada Wali Kota Sorong yang menerapkan sekolah gratis," katanya di Kota Sorong, Selasa.
Pihaknya mendukung program sekolah gratis yang akan diterapkan pada tahun ajaran baru. Sebab, anak didik yang mengenyam pendidikan di SMA Negeri 2 Kota Sorong rata-rata pendapatan orang tua mereka di bawah rata-rata.
Bagi dia, sekolah gratis ini jawaban terhadap harapan masyarakat untuk bisa secara leluasa menyekolahkan anak mereka di sekolah yang diinginkan tanpa terbebani dengan tuntutan biaya sekolah.
"Jumlah siswa di SMA Negeri 2 ini secara keseluruhan sebanyak 1.115 anak didik," bebernya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Sorong Arby William Mamangsa mengatakan sebanyak 72 kepala sekolah mulai dari TK, SD, SMP hingga SMA/SMK bersedia dengan mendukung implementasi program sekolah gratis.
"Seluruh sekolah negeri yang terdiri dari 72 sekolah pada tahun ini digratiskan. Tidak ada lagi yang bayar," katanya.
Untuk swasta, katanya, Pemkot Sorong hanya mengakomodasi anak asli Papua berdasarkan afirmasi sekitar 4.500 anak.
Ia mengatakan program pendidikan gratis di Kota Sorong juga sejalan dengan program pendidikan gratis yang dicanangkan Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu.
"Program ini sejalan dengan program provinsi, sehingga akan mempermudahkan penerapan program itu," ucapnya.
Menurut dia, implementasi sekolah gratis ini akan terlaksana pada Mei 2025 dan diluncurkan oleh Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu bersama Wali Kota Sorong.
"Hanya dengan sekolah gratis, kebutuhan sumber daya manusia di Papua Barat Daya akan terjawab," ujarnya.
Dia menjelaskan pemkot akan menyediakan kelengkapan sekolah, seperti seragam, tas, sepatu, kaos kaki, dasi, baju batik, dan pakaian olahraga, serta buku, untuk SD kelas I dan SMP kelas VII. "Ini seluruhnya digratiskan, tanpa dipungut biaya," jelasnya.
Ia mengatakan untuk biaya komite dan SPP, pemerintah menyediakan subsidi untuk seluruh jenjang pendidikan berdasarkan jumlah siswa.
Jumlah sekolah negeri yang akan menerapkan sekolah gratis pada Mei 2025, terdiri atas, TK sebanyak 10 sekolah, SD 43 sekolah, SMP 10 sekolah, dan SMA empat sekolah, serta SMK lima sekolah. Totalnya 73 sekolah negeri.
Program sekolah gratis ini akan dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan ketersediaan anggaran. Pada Mei 2025 ini program pendidikan gratis sudah mulai diterapkan.
"Anggaran yang disiapkan untuk implementasi program pendidikan gratis pada tahun ajaran baru senilai Rp21 miliar," katanya.
Editor : Evarianus Supar
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2025