PT Pos Indonesia Cabang Manokwari, Papua Barat, menargetkan pembukaan sepuluh gerai untuk pelaksanaan Operasi Pasar Pangan Murah selama Ramadhan 1446 Hijriah.
Sepuluh gerai dimaksud akan tersebar di lima kabupaten se-Papua Barat yaitu Manokwari, Manokwari Selatan, Pegunungan Arfak, Teluk Bintuni, dan Teluk Wondama.
"Kami ditugaskan siapkan gerai sebagai titik lokasi operasi pasar," kata Executive Manager Kantor Pos Manokwari Dominius Harmoko Pandiangan di Manokwari, Senin.
Baca Juga: Polda Papua Barat temukan modus penukaran kemasan beras SPHP di Manokwari
Menurut dia, seluruh sumber daya PT Pos Cabang Manokwari sudah siap melaksanakan program pemerintah pusat dalam menjaga ketersediaan pasokan dan kestabilan harga komoditas pangan.
Ada lima jenis komoditas pangan yang dijual, yaitu beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP), daging kerbau beku, gula konsumsi, bawang putih, dan Minyakita.
"Kalau barang sudah masuk, kami siap jual sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET)," kata Dominius.
Meski demikian, kata dia, operasional gerai pasar murah akan disesuaikan dengan situasi dan kondisi daerah termasuk ketersediaan komoditas pangan yang diterima PT Pos Indonesia.
Pihaknya terus berkoordinasi dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) penyuplai komoditas pangan untuk pelaksanaan Operasi Pasar Pangan Murah di lima kabupaten se-Papua Barat.
"Kami terus berkomunikasi dengan penyedia seperti Perum Bulog. Kalau Bulog sudah siap mendistribusikan barang, kami buka gerai," ujar Dominius.
Baca Juga: Lima komoditas bapok operasi pasar dalam pengiriman ke Papua Barat
Kepala Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Papua Barat Aser Rouw mengatakan, operasi pasar merupakan upaya mencegah lonjakan harga pangan karena tingginya permintaan.
Terdapat sejumlah komoditas pangan yang perlu diantisipasi oleh pemerintah daerah, sebab masuk dalam kategori rawan lonjakan harga yaitu beras medium, dan minyak goreng kemasan.
"Dari peta Badan Pangan Nasional, harga ini bergerak terus. Selain operasi pasar, pemantauan harga jual juga diperlukan," ujar Aser.
Editor : Evarianus Supar
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2025