Kodam XVII Cenderawasih mengatakan bahwa Operasi Penegakan Ketertiban (Gaktib) dan Yustisi Polisi Militer wajib mengedepankan kearifan lokal untuk meningkatkan efektivitas operasi, membangun kepercayaan dengan masyarakat, dan mengurangi konflik.
Kasdam XVII Cenderawasih Brigjen TNI Thevi A Zebua di Jayapura, Senin, mengatakan Operasi Gaktib dan Yustisi Polisi Militer akan berlangsung selama satu tahun untuk menegakkan disiplin, hukum, dan tata tertib di lingkungan TNI.
"Pada Operasi Gaktib dan Yustisi Polisi Militer akan melibatkan 400 personel yang berasal dari TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara," katanya.
Menurut Thevi, penegakan disiplin, hukum dan tata tertib ini menjadi hal yang sangat penting karena TNI diberi tugas oleh negara untuk menjadi garda terdepan di bidang pertahanan.
"Untuk itu, operasi yang digelar hari ini merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menjaga amanat yang sudah diberikan negara kepada TNI agar kekuatan yang dimilikinya tidak disalahgunakan untuk kepentingan-kepentingan di luar tugas pertahanan negara,” ujarnya.
Dia menjelaskan dalam melaksanakan tugas operasi ini diharapkan mampu menjalankan tugas secara profesional.
“Selalu waspada dan sigap dalam menghadapi perkembangan situasi yang tidak terduga. Bina solidaritas dan kekompakan bersama seluruh komponen bangsa dengan tidak menunjukkan perilaku yang arogan dan selalu menjaga kepercayaan rakyat," katanya.
Dia meminta personel kreatif dan inovatif saat berada di lapangan agar tugas ini dapat terlaksana secara optimal.
"Kami juga minta agar seluruh personel meningkatkan pengawasan dan pengendalian agar operasi ini dapat berjalan sesuai rencana,"ujarnya lagi.
Sebelumnya, telah dilakukan upacara Operasi Penegakan Tata Tertib (Gaktib) dan Yustisi Polisi Militer tahun anggaran 2025, di Lapangan Makodam Cenderawasih, Kota Jayapura, Papua, Senin (10/2).
Editor : Evarianus Supar
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2025