Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Papua (Unipa), Manokwari, Papua Barat berupaya melatih kemandirian ekonomi warga dengan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unipa Rully N Wurarah di Manokwari, Kamis, mengatakan program MBKM memberikan keleluasaan mahasiswa untuk menerapkan teori yang didapatkan dari kelas untuk membina masyarakat di kampung.
"Dengan KKN MBKM, mahasiswa dapat membantu masyarakat mengembangkan potensi-potensi sumber daya di kampung sehingga masyarakat bisa mendapatkan penghasilan dari sana," ujarnya.
Ia mengatakan KKN MBKM dapat membantu kemandirian ekonomi warga di kampung-kampung karena memiliki masa tugas yang lama, yaitu satu semester atau enam bulan.
Dengan begitu, dalam melakukan pengabdian masyarakat, mahasiswa dapat lebih mendalami dan mengerti kondisi yang ada di kampung.
Mahasiswa mempunyai waktu cukup untuk melakukan perencanaan tata kelola, produksi, pembinaan hingga menjalin kerjasama atau kolaborasi dalam upaya mengembangkan ekonomi warga.
"Misal, jika masyarakat sudah dapat memproduksi sebuah produk, bagaimana warga kampung bisa memiliki akses ke lembaga keuangan, tidak mengharapkan bantuan pemerintah. Sehingga warga diajak mandiri berbisnis," katanya.
Ia mengatakan program KKN MBKM lebih banyak diminati mahasiswa karena setelah menyelesaikan KKN, mahasiswa mendapat konversi 20 satuan kredit semester (SKS).
Tahun ini pihaknya menyebarkan mahasiswa KKN MBKM ke berbagai daerah di tanah Papua, seperti di Kabupaten Manokwari, Tambraw, Sorong, Biak hingga Serui.
Mereka menggarap pengembangan berbagai potensi ekonomi baik di sektor perikanan, pertanian dan peternakan sehingga potensi dari kampung memiliki nilai tambah dengan membuat makanan olahan.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unipa Rully N Wurarah di Manokwari, Kamis, mengatakan program MBKM memberikan keleluasaan mahasiswa untuk menerapkan teori yang didapatkan dari kelas untuk membina masyarakat di kampung.
"Dengan KKN MBKM, mahasiswa dapat membantu masyarakat mengembangkan potensi-potensi sumber daya di kampung sehingga masyarakat bisa mendapatkan penghasilan dari sana," ujarnya.
Ia mengatakan KKN MBKM dapat membantu kemandirian ekonomi warga di kampung-kampung karena memiliki masa tugas yang lama, yaitu satu semester atau enam bulan.
Dengan begitu, dalam melakukan pengabdian masyarakat, mahasiswa dapat lebih mendalami dan mengerti kondisi yang ada di kampung.
Mahasiswa mempunyai waktu cukup untuk melakukan perencanaan tata kelola, produksi, pembinaan hingga menjalin kerjasama atau kolaborasi dalam upaya mengembangkan ekonomi warga.
"Misal, jika masyarakat sudah dapat memproduksi sebuah produk, bagaimana warga kampung bisa memiliki akses ke lembaga keuangan, tidak mengharapkan bantuan pemerintah. Sehingga warga diajak mandiri berbisnis," katanya.
Ia mengatakan program KKN MBKM lebih banyak diminati mahasiswa karena setelah menyelesaikan KKN, mahasiswa mendapat konversi 20 satuan kredit semester (SKS).
Tahun ini pihaknya menyebarkan mahasiswa KKN MBKM ke berbagai daerah di tanah Papua, seperti di Kabupaten Manokwari, Tambraw, Sorong, Biak hingga Serui.
Mereka menggarap pengembangan berbagai potensi ekonomi baik di sektor perikanan, pertanian dan peternakan sehingga potensi dari kampung memiliki nilai tambah dengan membuat makanan olahan.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024