Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Papua Barat berupaya mengoptimalkan penerapan sistem Integrasi Layanan Primer atau ILP pada fasilitas kesehatan tingkat pertama maupun tingkat lanjutan di tujuh kabupaten.

Tujuh kabupaten yang dimaksud yaitu Kabupaten Manokwari, Kabupaten Manokwari Selatan, Kabupaten Pegunungan Arfak, Kabupaten Teluk Bintuni, Kabupaten Teluk Wondama, Kabupaten Kaimana, dan Kabupaten Fakfak.

Kepala Dinkes Papua Barat Alwan Rimosan di Manokwari, Jumat, mengatakan ILP menyinkronkan semua layanan kesehatan primer seperti puskesmas, puskesmas pembantu, dan posyandu.

Transformasi tersebut bermaksud memperkuat pencapaian mutu dan kualitas layanan kesehatan primer yang nantinya diperluas secara bertahap ke seluruh kabupaten se-Papua Barat.

"Teman-teman sudah melakukan studi banding di salah satu puskesmas di Garut (Jawa Barat) yang sudah menerapkan sistem ILP," kata Rimosan.

Dalam waktu dekat, kata dia, Dinas Kesehatan Papua Barat bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Manokwari akan melakukan uji coba penerapan ILP di Puskesmas Prafi.

Pihaknya terlebih dahulu melakukan sosialisasi dan advokasi kepada pemerintah kabupaten setempat, sehingga pelaksanaan uji coba ILP berjalan lancar sesuai ekspektasi.

"Setelah Puskesmas Prafi, kami perluas penerapan ILP ke puskesmas lainnya di Papua Barat," ujar Rimosan.

Menurut dia program lain yang perlu dihidupkan kembali ialah promosi kesehatan keliling dengan tujuan meningkatkan pemahaman masyarakat soal pentingnya pola hidup sehat.

Dinas Kesehatan juga membutuhkan peran serta masyarakat seperti kader seperti kader posyandu, kader lanjut usia, dan kader malaria untuk mencegah penularan penyakit.

"Kader-kader kesehatan harus diperkuat karena tenaga kesehatan masih terbatas. Kader-kader ini berperan penting mengedukasi masyarakat," jelas Alwan Rimosan.

Pewarta: Fransiskus Salu Weking

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024