Kepala Suku Besar Arfak Dominggus Mandacan mengajak seluruh komponen masyarakat di Provinsi Papua Barat memaknai peringatan HUT Ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia dengan menjaga persatuan dan kesatuan.
Hal tersebut menjadi modal utama dalam mendukung keberhasilan pelaksanaan program pembangunan menuju Indonesia Emas 2045, dan Papua Barat yang semakin maju.
"Tiga hari lagi kita semua merayakan Hari Kemerdekaan NKRI. Mari kita semua ciptakan kondisi kamtibmas yang tetap kondusif," kata Dominggus Mandacan di Manokwari, Rabu.
Menurut Dominggus, berbagai kegiatan yang diselenggarakan pemerintah daerah menyongsong peringatan Hari Kemerdekaan telah melibatkan peran aktif semua elemen masyarakat.
Sinergisitas dan kolaborasi tersebut merupakan cerminan dari tema HUT Kemerdekaan RI Ke-79 yaitu 'Nusantara Baru Indonesia Maju' yang perlu dipertahankan hingga masa mendatang.
"Warga asli Papua dan warga nusantara lainnya yang sudah mendiami Tanah Arfak, mari kita sambut HUT RI dengan penuh kedamaian," ucap Dominggus.
Dirinya bersama para tokoh adat, tokoh agama, dan tokoh masyarakat di Papua Barat tetap menjadi mitra strategis bagi pemerintah daerah guna menyukseskan program pembangunan.
Perbaikan layanan pada sektor pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur yang terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun tidak terlepas dari dukungan stabilitas keamanan daerah.
"Papua Barat dari dulu sudah aman, damai, dan tenteram. Sudah sepatutnya kita bergandengan tangan mendorong kemajuan pembangunan," ucap Dominggus.
Ia kemudian mengajak generasi muda di Papua Barat terlibat aktif dalam kegiatan positif, sebagai wujud penghargaan terhadap jasa para pahlawan yang gugur saat merebut kemerdekaan.
Generasi muda sebagai generasi penerus bangsa diharapkan dapat menjadi garda terdepan untuk mencegah isu-isu provokatif yang berpotensi menimbulkan gangguan kamtimbas.
"Kita ketahui bersama, beberapa tahun lalu ada peristiwa yang terjadi di Manokwari. Tidak ada yang melarang sampaikan aspirasi, tapi jangan sampai arogan," pesan Dominggus Mandacan.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024