Pemimpin Gereja Katolik Keuskupan Manokwari-Sorong Mgr Hilarion Datus Lega Pr mengajak umat Katolik di wilayah Werianggi, Distrik Nikwar, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat ikut berkontribusi memajukan wilayah itu.
"Gereja Katolik tidak pernah berada untuk dirinya sendiri dan berkembang atas nama kekatolikan semata, tetapi atas nama kemanusiaan," kata Uskup Hilarion Lega di Wasior, Senin.
Pada Minggu (11/8), Uskup Lega bersama Bupati Teluk Wondama Hendrik Mambor secara khusus datang ke Werianggi guna meresmikan Gereja Katolik Stasi Santa Clara Werianggi.
Gereja Santa Clara Werianggi merupakan gereja Katolik pertama yang berdiri di wilayah utara Kabupaten Teluk Wondama.
Uskup kelahiran Kupang-NTT itu berharap kehadiran Gereja Santa Clara bisa mendorong bertumbuhnya karya-karya baik untuk kemajuan di Werianggi dan Teluk Wondama secara keseluruhan.
Keberadaan gereja Katolik di wilayah yang berbatasan dengan Kabupaten Teluk Bintuni itu diharapkan bisa mendorong terjadinya perubahan positif, tidak saja dalam kehidupan rohani, tetapi juga dalam bidang sosial lainnya.
Terlebih letak Gereja Santa Clara Werianggi yang cukup strategis, yakni berada pada perlintasan Jalan Trans Papua ruas Manokwari-Wasior-Nabire.
"Semoga ini bisa memajukan Werianggi, kawasan strategis ini. Dari hari ke hari kita bersama-sama di tempat ini untuk menggalang persekutuan demi cinta kepada tanah ini juga Kabupaten Teluk Wondama secara umum," kata Uskup Hilarion Lega.
Sementara itu, Bupati Teluk WondamaHendrik Mambor memandang kehadiran gereja Katolik di Werianggi merupakan sejarah baru bagi kabupaten itu, khususnya bagi umat Katolik di wilayah setempat.
Mambor meyakini keberadaan Gereja Katolik akan menghadirkan dampak positif bagi perkembangan wilayah Distrik Nikiwar.
"Saya percaya lima hingga 10 tahun ke depan wilayah ini akan menjadi pusat aktivitas yang membawa perubahan. Biasanya ketika ada gereja Katolik di situ, ada sekolah di situ. Di atas area satu hektare ini, saya percaya akan terjadi perubahan yang besar bagi Nikiwar dan Teluk Wondama. Ke depan siapa tahu jadi Kabupaten Kuri Wamesa," katanya.
Gedung Gereja Santa Clara Werianggi dibangun dengan dana hibah dari Provinsi Papua Barat tahun anggaran 2023 sebesar Rp500 juta.
Sebagai bentuk dukungan, Bupati Hendrik Mambor dalam kesempatan itu menyatakan Pemkab Teluk Wondama akan menyiapkan bantuan dana Rp300 juta melalui APBD Perubahan 2024.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024
"Gereja Katolik tidak pernah berada untuk dirinya sendiri dan berkembang atas nama kekatolikan semata, tetapi atas nama kemanusiaan," kata Uskup Hilarion Lega di Wasior, Senin.
Pada Minggu (11/8), Uskup Lega bersama Bupati Teluk Wondama Hendrik Mambor secara khusus datang ke Werianggi guna meresmikan Gereja Katolik Stasi Santa Clara Werianggi.
Gereja Santa Clara Werianggi merupakan gereja Katolik pertama yang berdiri di wilayah utara Kabupaten Teluk Wondama.
Uskup kelahiran Kupang-NTT itu berharap kehadiran Gereja Santa Clara bisa mendorong bertumbuhnya karya-karya baik untuk kemajuan di Werianggi dan Teluk Wondama secara keseluruhan.
Keberadaan gereja Katolik di wilayah yang berbatasan dengan Kabupaten Teluk Bintuni itu diharapkan bisa mendorong terjadinya perubahan positif, tidak saja dalam kehidupan rohani, tetapi juga dalam bidang sosial lainnya.
Terlebih letak Gereja Santa Clara Werianggi yang cukup strategis, yakni berada pada perlintasan Jalan Trans Papua ruas Manokwari-Wasior-Nabire.
"Semoga ini bisa memajukan Werianggi, kawasan strategis ini. Dari hari ke hari kita bersama-sama di tempat ini untuk menggalang persekutuan demi cinta kepada tanah ini juga Kabupaten Teluk Wondama secara umum," kata Uskup Hilarion Lega.
Sementara itu, Bupati Teluk WondamaHendrik Mambor memandang kehadiran gereja Katolik di Werianggi merupakan sejarah baru bagi kabupaten itu, khususnya bagi umat Katolik di wilayah setempat.
Mambor meyakini keberadaan Gereja Katolik akan menghadirkan dampak positif bagi perkembangan wilayah Distrik Nikiwar.
"Saya percaya lima hingga 10 tahun ke depan wilayah ini akan menjadi pusat aktivitas yang membawa perubahan. Biasanya ketika ada gereja Katolik di situ, ada sekolah di situ. Di atas area satu hektare ini, saya percaya akan terjadi perubahan yang besar bagi Nikiwar dan Teluk Wondama. Ke depan siapa tahu jadi Kabupaten Kuri Wamesa," katanya.
Gedung Gereja Santa Clara Werianggi dibangun dengan dana hibah dari Provinsi Papua Barat tahun anggaran 2023 sebesar Rp500 juta.
Sebagai bentuk dukungan, Bupati Hendrik Mambor dalam kesempatan itu menyatakan Pemkab Teluk Wondama akan menyiapkan bantuan dana Rp300 juta melalui APBD Perubahan 2024.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024