Manokwari (ANTARA)-Kabupaten Manokwari, Papua Barat, terus berbenah untuk menghadapi kemungkinan datangnya bencana gemba bumi dan tsunami.

Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Mitigasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Manokwari Ronny Tamaela di Manokwari, Jumat, mengatakan, pemerintah daerah bersama sejumlah instansi terkait telah menyusun dokumen rencana kontijensi (Renkon).

Dokumen tersebut berisi pembagian peran atau kerja seluruh instansi dalam menghadapi serta melakukan upaya mitigasi dalam mensikapi bencana dan dampak yang ditimbulkan.

"Kita akan menguji atau semacam gladi peran setiap OPD (Organisasi Perangkat Daerah) hingga tingkat distrik atau kecamatan. Kegiatan tersebut akan kita laksanakan pada 5 dan 6 Desember 2017, " katanya.

Seluruh tahapan dan kegiatan penanganan bencana akan diuji pada kegiatan tersebut. Diharapkan jika bencana datang seluruh OPD dan intansi lain siap melaksanakan peran masing-masing.

Dia menjelaskan, kegiatan ini merupakan program Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Melalui program tersebut, pusat menginginkan Manokwari lebih tangguh dalam menghadapi bencana.

"Tentu tujuannya untuk mengurangi resiko, menekan jumlah korban dan kerusakan akibat bencana serta meminimalisir masalah baru yang muncul pada saat masa darurat," katanya.

Ia mengemukan, Manokwari merupakan satu dari 300 lebih kabupaten/kota di Indonesia yang menjadi target program ini. Mengingat, daerah tersebut masuk dalam kategori rawan bencana gempa dan tsunami.

"Manokwari berada diantara beberapa patahan. Itu yang barangkali menjadi dasar Manokwari menjadi salah satu sasaran program," sebutnya lagi.

Secara umum, lanjut Ronny, gempa dan tsunami menjadi ancaman bencana tertinggi di Papua Barat. Disisi lain, masih ada ancaman lain berupa banjir dan longsor.

Dia menambahkan, renkon gempa dan tsunami akan ditandatangani bersama sebagai bentuk komitmen seluruh instansi melaksanakan peran masing-masing.

"Selanjutnya, kami akan mendorong renkon untuk jenis bencana yang lain seperti banjir dan longsor," pungkasnya.(***)

Pewarta: Toyiban

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2017