Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Sorong Papua Barat Daya berhasil mengembangkan penelitian minuman tradisional untuk mencegah stunting pada ibu hamil.
Dosen Poltekkes Kemenkes Sorong Kampus Manokwari Mirna Wigunarti di Manokwari Senin mengatakan, minuman tradisional tersebut menggunakan bahan dasar berupa rebusan daun ubi jalar.
"Kita melakukan penelitian selama kurang lebih satu tahun, dan tahun ini kita lanjutkan untuk penelitian tahun ke dua untuk pengembangannya," ujarnya.
Ia menjelaskan, dari penelitian yang dilakukan ternyata daun ubi jalar mampu secara efektif meningkatkan kadar hemoglobin yang bagus untuk mencegah anemia atau kekurangan darah pada ibu hamil.
Ibu hamil rentan mengalami anemia karena pola makan yang kurang beragam dan gizi tidak seimbang. Anemia bisa berdampak pada ibu hamil seperti persalinan lama, keguguran, maupun bayi prematur.
Anemia dapat mengakibatkan kematian janin dalam kandungan, kelahiran bayi yang kurang gizi atau kurang darah, cacat bawaan, bayi mudah mendapat infeksi hingga risiko kematian.
"Upaya pencegahan stunting tidak hanya dilakukan pada anak, tapi juga perlu ada upaya preventif bagi ibu hamil. Setelah diteliti, rebusan daun ubi jalar ternyata efektif meningkatkan hemoglobin dan dapat dimanfaatkan secara mudah murah oleh masyarakat," ujarnya.
Hasil penelitian yang dilakukan dosen Poltekkes tersebut bahkan mampu meraih juara harapan 2 dalam kategori riset inovasi dan pengabdian masyarakat di ajang Edu Health Fair Nasional 2024 yang diselenggarakan Kemenkes.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Poltekkes Sorong kembangkan minuman tradisional untuk cegah stunting
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024
Dosen Poltekkes Kemenkes Sorong Kampus Manokwari Mirna Wigunarti di Manokwari Senin mengatakan, minuman tradisional tersebut menggunakan bahan dasar berupa rebusan daun ubi jalar.
"Kita melakukan penelitian selama kurang lebih satu tahun, dan tahun ini kita lanjutkan untuk penelitian tahun ke dua untuk pengembangannya," ujarnya.
Ia menjelaskan, dari penelitian yang dilakukan ternyata daun ubi jalar mampu secara efektif meningkatkan kadar hemoglobin yang bagus untuk mencegah anemia atau kekurangan darah pada ibu hamil.
Ibu hamil rentan mengalami anemia karena pola makan yang kurang beragam dan gizi tidak seimbang. Anemia bisa berdampak pada ibu hamil seperti persalinan lama, keguguran, maupun bayi prematur.
Anemia dapat mengakibatkan kematian janin dalam kandungan, kelahiran bayi yang kurang gizi atau kurang darah, cacat bawaan, bayi mudah mendapat infeksi hingga risiko kematian.
"Upaya pencegahan stunting tidak hanya dilakukan pada anak, tapi juga perlu ada upaya preventif bagi ibu hamil. Setelah diteliti, rebusan daun ubi jalar ternyata efektif meningkatkan hemoglobin dan dapat dimanfaatkan secara mudah murah oleh masyarakat," ujarnya.
Hasil penelitian yang dilakukan dosen Poltekkes tersebut bahkan mampu meraih juara harapan 2 dalam kategori riset inovasi dan pengabdian masyarakat di ajang Edu Health Fair Nasional 2024 yang diselenggarakan Kemenkes.
Edu Health Fair Nasional 2024 yang digelar di Jakarta 18-19 Juli tersebut diikuti 38 Poltekkes se- Indonesia dan juga universitas yang memiliki fakultas kedokteran.
"Penelitian ini akan sangat berguna di Papua Barat karena mudah ditemukan dan murah tapi memiliki manfaat besar. Semakin bagus hemoglobin ibu hamil maka nutrisi anak akan semakin baik juga," katanya.
Ia menambahkan, penelitian tersebut dikembangkan dosen Poltekkes Kemenkes Sorong Kampus Manokwari. Di mana di Kampus Manokwari, Poltekkes Sorong membuka dua program studi D3 Perawat dan D3 Kebidanan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Poltekkes Sorong kembangkan minuman tradisional untuk cegah stunting
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024