PT Pelni Cabang Manokwari, Papua Barat mendapatkan dispensasi penumpang dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk mengatasi lonjakan penumpang musim liburan sekolah.
Kabag Ops Pelni Manokwari Abdul Rais Akbar di Manokwari, Senin, mengatakan Pelni Manokwari mendapat dispensasi 700 penumpang selama liburan sekolah.
"Untuk hari biasa kita hanya mendapat kuota 1.300 penumpang yang diangkut dari Manokwari. Tapi selama liburan sekolah kita bisa mengangkut 2.000 penumpang dari Manokwari," katanya.
Ia mengatakan, dispensasi penumpang diberikan Kemenhub karena keterbatasan kapal yang beroperasi di Kabupaten Manokwari serta lonjakan permintaan masyarakat saat musim liburan sekolah.
Dari enam kapal penumpang Pelni yang beroperasi di Manokwari, hanya dua kapal yang beroperasi saat musim liburan yaitu KM Ciremai dan KM Sinabung.
Keempat kapal lainnya tidak beroperasi karena tiga kapal sedang dalam perbaikan rutin atau docking yaitu KM Gunung Dempo, KM Labobar dan KM Sirimau.
"Sedangkan satu kapal lainnya yaitu KM Tidar harus menggantikan rute KM Umsini yang mengalami insiden kebakaran di Pelabuhan Makassar," katanya.
Ia menambahkan, akibat keterbatasan armada tersebut, kenaikan penumpang saat musim liburan tidak terlalu signifikan. Jika dibandingkan musim liburan Juni-Juli 2023, penumpang tahun ini hanya mengalami kenaikan 2.000 penumpang.
Penumpang pada bulan Juni-Juli 2023 jumlah penumpang mencapai 12.000 orang. Sedangkan pada Juni-Juli 2024 jumlah penumpang mencapai 14.000 orang.
"Karena hanya dua kapal yang beroperasi, maka membuat jadwal dan kapasitas angkut jadi terbatas. Hal itu kemungkinan sebagian masyarakat membatalkan perjalanan mereka, sehingga kenaikan penumpang tahun ini tidak terlalu signifikan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024
Kabag Ops Pelni Manokwari Abdul Rais Akbar di Manokwari, Senin, mengatakan Pelni Manokwari mendapat dispensasi 700 penumpang selama liburan sekolah.
"Untuk hari biasa kita hanya mendapat kuota 1.300 penumpang yang diangkut dari Manokwari. Tapi selama liburan sekolah kita bisa mengangkut 2.000 penumpang dari Manokwari," katanya.
Ia mengatakan, dispensasi penumpang diberikan Kemenhub karena keterbatasan kapal yang beroperasi di Kabupaten Manokwari serta lonjakan permintaan masyarakat saat musim liburan sekolah.
Dari enam kapal penumpang Pelni yang beroperasi di Manokwari, hanya dua kapal yang beroperasi saat musim liburan yaitu KM Ciremai dan KM Sinabung.
Keempat kapal lainnya tidak beroperasi karena tiga kapal sedang dalam perbaikan rutin atau docking yaitu KM Gunung Dempo, KM Labobar dan KM Sirimau.
"Sedangkan satu kapal lainnya yaitu KM Tidar harus menggantikan rute KM Umsini yang mengalami insiden kebakaran di Pelabuhan Makassar," katanya.
Ia menambahkan, akibat keterbatasan armada tersebut, kenaikan penumpang saat musim liburan tidak terlalu signifikan. Jika dibandingkan musim liburan Juni-Juli 2023, penumpang tahun ini hanya mengalami kenaikan 2.000 penumpang.
Penumpang pada bulan Juni-Juli 2023 jumlah penumpang mencapai 12.000 orang. Sedangkan pada Juni-Juli 2024 jumlah penumpang mencapai 14.000 orang.
"Karena hanya dua kapal yang beroperasi, maka membuat jadwal dan kapasitas angkut jadi terbatas. Hal itu kemungkinan sebagian masyarakat membatalkan perjalanan mereka, sehingga kenaikan penumpang tahun ini tidak terlalu signifikan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024