Dinas Kesehatan (Dinkes) Manokwari, Papua Barat mengumpulkan kepala distrik (kecamatan) dan kepala puskesmas untuk mengejar capaian persentase Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio yang masih tertinggal.
Plt Kepala Dinkes Manokwari Marthen Rantetampang di Manokwari, Kamis, mengatakan capaian PIN Polio masih 78 persen dari target yang ditetapkan adalah 95 persen dari sasaran 47.747 anak berusia 0-7 tahun 11 bulan 29 hari.
"Kalau baru 78 persen berarti baru 37.242 anak sedangkan target kita 45.360 anak atau masih kurang sekitar 8 ribuan anak," ujar Marthen pada evaluasi capaian PIN Polio di Manokwari.
Ia mengatakan, setiap anak akan mendapatkan empat kali imunisasi polio yang dibagi menjadi empat tahap yaitu tahap pertama 27 Mei-8 Juni 2024, tahap kedua 24 Juni-6 Juli 2024, tahap ketiga 1-11 Agustus 2024, dan tahap keempat pada 9-22 September 2024.
Dengan begitu target 95 persen tersebut seharusnya tercapai pada tahap pertama sehingga untuk tahap-tahap selanjutnya Dinkes Manokwari tinggal mengulangi pada anak-anak yang sudah mendapat imunisasi.
"Karena tahap I kita belum capai target 95 persen tersebut makanya hari ini kita kumpulkan kepala distrik dan kepala puskesmas agar mereka bisa menggerakkan dan mengumpulkan orang tua untuk memberikan imunisasi polio pada anak," ujarnya.
Ia mengatakan, melalui pertemuan tersebut pihaknya juga melibatkan pihak lain seperti WHO, PMI, PKK dan OPD lain di Pemkab Manokwari seperti Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK) dan Dinas Sosial (Dinsos).
Pada pertemuan tersebut disusun rencana kerja untuk meningkatkan persentase imunisasi di tingkat kampung/desa dengan meningkatkan pemberian imunisasi dari rumah ke rumah.
"Kunci keberhasilan ada di kampung. Kalau setiap kampung bisa memperoleh 95 persen maka akan terakumulasi dan semakin mudah mencapai target tingkat kabupaten. Kita diberi waktu 1 minggu ditambah lima hari untuk turun dari rumah ke rumah," ujarnya.
Ia mengatakan, selain mengejar target tahap I mencapai 95 persen, pihaknya juga sudah jalan pemberian imunisasi tahap II. Namun untuk tahap II saat ini masih mencapai 27 persen.
Asisten II Sekda Manokwari Harjanto Ombesapu mewakili Bupati Manokwari menyatakan target 95 persen harus bisa tercapai agar anak-anak di Manokwari bisa terlindungi dari penyakit polio.
Penanggulangan polio berdasarkan penilaian risiko yang dikeluarkan oleh badan kesehatan dunia (WHO), Indonesia dikategorikan wilayah risiko tinggi penularan polio.
Meski Provinsi Papua Barat tidak termasuk, tapi 32 provinsi dan 399 kabupaten /kota di Indonesia masuk dalam kategori risiko kejadian luar biasa (KLB) polio tipe 2 sejak akhir 2022.
Hingga saat ini KLB polio dilaporkan terjadi di Provinsi Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Provinsi Papua Tengah, dan Papua Pegunungan. Kasus polio tipe 1 juga dilaporkan di provinsi Papua Tengah.
"Dalam rangka memutus transmisi virus polio dan meningkatkan imunitas terhadap polio maka target 95 persen harus tercapai, karena hak anak juga untuk mendapatkan imunisasi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024
Plt Kepala Dinkes Manokwari Marthen Rantetampang di Manokwari, Kamis, mengatakan capaian PIN Polio masih 78 persen dari target yang ditetapkan adalah 95 persen dari sasaran 47.747 anak berusia 0-7 tahun 11 bulan 29 hari.
"Kalau baru 78 persen berarti baru 37.242 anak sedangkan target kita 45.360 anak atau masih kurang sekitar 8 ribuan anak," ujar Marthen pada evaluasi capaian PIN Polio di Manokwari.
Ia mengatakan, setiap anak akan mendapatkan empat kali imunisasi polio yang dibagi menjadi empat tahap yaitu tahap pertama 27 Mei-8 Juni 2024, tahap kedua 24 Juni-6 Juli 2024, tahap ketiga 1-11 Agustus 2024, dan tahap keempat pada 9-22 September 2024.
Dengan begitu target 95 persen tersebut seharusnya tercapai pada tahap pertama sehingga untuk tahap-tahap selanjutnya Dinkes Manokwari tinggal mengulangi pada anak-anak yang sudah mendapat imunisasi.
"Karena tahap I kita belum capai target 95 persen tersebut makanya hari ini kita kumpulkan kepala distrik dan kepala puskesmas agar mereka bisa menggerakkan dan mengumpulkan orang tua untuk memberikan imunisasi polio pada anak," ujarnya.
Ia mengatakan, melalui pertemuan tersebut pihaknya juga melibatkan pihak lain seperti WHO, PMI, PKK dan OPD lain di Pemkab Manokwari seperti Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK) dan Dinas Sosial (Dinsos).
Pada pertemuan tersebut disusun rencana kerja untuk meningkatkan persentase imunisasi di tingkat kampung/desa dengan meningkatkan pemberian imunisasi dari rumah ke rumah.
"Kunci keberhasilan ada di kampung. Kalau setiap kampung bisa memperoleh 95 persen maka akan terakumulasi dan semakin mudah mencapai target tingkat kabupaten. Kita diberi waktu 1 minggu ditambah lima hari untuk turun dari rumah ke rumah," ujarnya.
Ia mengatakan, selain mengejar target tahap I mencapai 95 persen, pihaknya juga sudah jalan pemberian imunisasi tahap II. Namun untuk tahap II saat ini masih mencapai 27 persen.
Asisten II Sekda Manokwari Harjanto Ombesapu mewakili Bupati Manokwari menyatakan target 95 persen harus bisa tercapai agar anak-anak di Manokwari bisa terlindungi dari penyakit polio.
Penanggulangan polio berdasarkan penilaian risiko yang dikeluarkan oleh badan kesehatan dunia (WHO), Indonesia dikategorikan wilayah risiko tinggi penularan polio.
Meski Provinsi Papua Barat tidak termasuk, tapi 32 provinsi dan 399 kabupaten /kota di Indonesia masuk dalam kategori risiko kejadian luar biasa (KLB) polio tipe 2 sejak akhir 2022.
Hingga saat ini KLB polio dilaporkan terjadi di Provinsi Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Provinsi Papua Tengah, dan Papua Pegunungan. Kasus polio tipe 1 juga dilaporkan di provinsi Papua Tengah.
"Dalam rangka memutus transmisi virus polio dan meningkatkan imunitas terhadap polio maka target 95 persen harus tercapai, karena hak anak juga untuk mendapatkan imunisasi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024