Kantor Wilayah Kementerian Agama Papua Barat membentuk lima Sekolah Menengah Pertama Teologi Kristen (SMPTK) Negeri melalui program Papua Bangga.
Kepala Kanwil Kemenag Papua Barat Luksen Jems Mayor di Manokwari Jumat mengatakan, lima SMTK negeri tersebut berada di lima kabupaten di Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya.
"Untuk di Provinsi Papua Barat ada di Kabupaten Manokwari dan Pegunungan Arfak. Sedangkan Papua Barat Daya ada di Kabupaten Sorong, Sorong Selatan, dan Raja Ampat," katanya.
Ia menjelaskan, pembentukan sekolah tersebut untuk membantu putra putri Papua untuk mendalami agama Kristen dengan biaya yang lebih terjangkau karena berstatus sekolah negeri.
SMPTK merupakan sekolah yang sederajat dengan SMP. Jika dalam agama Islam sekolah tersebut setara dengan Madrasah Tsanawiyah (MTs).
Ia menjelaskan, kelima sekolah tersebut tadinya adalah sekolah swasta Kristen, yang kemudian diserahkan pada pemerintah lalu dirubah statusnya menjadi sekolah negeri.
Perizinan untuk pendirian SMPTK sudah digarap oleh Kanwil Kemenag Papua Barat sejak tahun lalu, dan saat ini tengah menunggu surat keputusan dari Menteri Agama.
"Perizinan dari Kemenpan-RB dan Kementerian Agraria sudah selesai, yang kemudian telah diserahkan pada Kemenag dan tinggal menunggu SK dari Menteri Agama," katanya.
Ia berharap pada tahun ajaran baru 2024/2025 operasional SMPTK tersebut sudah berjalan dan sudah bisa menerima angkatan perdana sebagai sekolah negeri.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024
Kepala Kanwil Kemenag Papua Barat Luksen Jems Mayor di Manokwari Jumat mengatakan, lima SMTK negeri tersebut berada di lima kabupaten di Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya.
"Untuk di Provinsi Papua Barat ada di Kabupaten Manokwari dan Pegunungan Arfak. Sedangkan Papua Barat Daya ada di Kabupaten Sorong, Sorong Selatan, dan Raja Ampat," katanya.
Ia menjelaskan, pembentukan sekolah tersebut untuk membantu putra putri Papua untuk mendalami agama Kristen dengan biaya yang lebih terjangkau karena berstatus sekolah negeri.
SMPTK merupakan sekolah yang sederajat dengan SMP. Jika dalam agama Islam sekolah tersebut setara dengan Madrasah Tsanawiyah (MTs).
Ia menjelaskan, kelima sekolah tersebut tadinya adalah sekolah swasta Kristen, yang kemudian diserahkan pada pemerintah lalu dirubah statusnya menjadi sekolah negeri.
Perizinan untuk pendirian SMPTK sudah digarap oleh Kanwil Kemenag Papua Barat sejak tahun lalu, dan saat ini tengah menunggu surat keputusan dari Menteri Agama.
"Perizinan dari Kemenpan-RB dan Kementerian Agraria sudah selesai, yang kemudian telah diserahkan pada Kemenag dan tinggal menunggu SK dari Menteri Agama," katanya.
Ia berharap pada tahun ajaran baru 2024/2025 operasional SMPTK tersebut sudah berjalan dan sudah bisa menerima angkatan perdana sebagai sekolah negeri.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024