Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat melalui Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan mengupayakan 210 orang ikut dalam program pengembangan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) perkebunan sawit tahun 2024.
Kepala Bidang Perkebunan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Papua Barat Benediktus Hery di Manokwari, Minggu, mengatakan kesiapan SDM yang berkualitas merupakan faktor utama untuk mengoptimalkan kinerja pada sektor perkebunan kelapa sawit.
"Kami sudah sosialisasikan program ini ke tujuh pemerintah kabupaten (pemkab) supaya diteruskan ke petani," kata Hery.
Menurut dia, program dimaksud tidak hanya diperuntukkan bagi petani sawit penerima dana peremajaan (replanting), melainkan karyawan perusahaan sawit, dan aparatur pemerintah daerah (pemda) yang mengemban tugas sebagai penyuluh perkebunan sawit.
Peserta pelatihan yang telah terdaftar akan mengikuti berbagai jenis program pengembangan kapasitas, seperti tara cara budi daya tanaman sawit, manajemen kelompok, pemetaan potensi sawit (khusus aparatur pemerintah), dan program lainnya.
"Ada 11 jenis pelatihan yang berkaitan dengan perkebunan kelapa sawit. Terserah peserta mau pilih yang mana," ucap Hery.
Dia menjelaskan mekanisme pelatihan dibagi menjadi empat kelas dan setiap kelas terdapat 30 peserta dengan tujuan agar seluruh materi yang diberikan dapat diserap secara maksimal.
Menurutnya, program pelatihan secara berkala berdampak positif terhadap kemampuan setiap SDM perkebunan kelapa sawit, yang kemudian cekatan dalam mengantisipasi hama wereng, sehingga produktivitas terus mengalami peningkatan.
"Pemateri pelatihan itu dari Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan). Provinsi hanya ditugaskan menjaring peserta," ucap dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024
Kepala Bidang Perkebunan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Papua Barat Benediktus Hery di Manokwari, Minggu, mengatakan kesiapan SDM yang berkualitas merupakan faktor utama untuk mengoptimalkan kinerja pada sektor perkebunan kelapa sawit.
"Kami sudah sosialisasikan program ini ke tujuh pemerintah kabupaten (pemkab) supaya diteruskan ke petani," kata Hery.
Menurut dia, program dimaksud tidak hanya diperuntukkan bagi petani sawit penerima dana peremajaan (replanting), melainkan karyawan perusahaan sawit, dan aparatur pemerintah daerah (pemda) yang mengemban tugas sebagai penyuluh perkebunan sawit.
Peserta pelatihan yang telah terdaftar akan mengikuti berbagai jenis program pengembangan kapasitas, seperti tara cara budi daya tanaman sawit, manajemen kelompok, pemetaan potensi sawit (khusus aparatur pemerintah), dan program lainnya.
"Ada 11 jenis pelatihan yang berkaitan dengan perkebunan kelapa sawit. Terserah peserta mau pilih yang mana," ucap Hery.
Dia menjelaskan mekanisme pelatihan dibagi menjadi empat kelas dan setiap kelas terdapat 30 peserta dengan tujuan agar seluruh materi yang diberikan dapat diserap secara maksimal.
Menurutnya, program pelatihan secara berkala berdampak positif terhadap kemampuan setiap SDM perkebunan kelapa sawit, yang kemudian cekatan dalam mengantisipasi hama wereng, sehingga produktivitas terus mengalami peningkatan.
"Pemateri pelatihan itu dari Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan). Provinsi hanya ditugaskan menjaring peserta," ucap dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024