Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kondisi inflasi tahunan Provinsi Papua Barat pada Mei 2024 mengalami peningkatan menjadi 4,56 persen (year on year/yoy) dibanding periode April 2024.

"Inflasi tahunan periode Mei 2024 lebih tinggi dari bulan sebelumnya dan bulan yang sama tahun sebelumnya," kata Kepala BPS Papua Barat Merry saat konferensi pers di Manokwari, Senin.

Dia menjelaskan bahwa inflasi Mei 2024 dipengaruhi peningkatan indeks harga dari tiga kelompok pengeluaran yang memberikan andil terbesar yaitu kelompok makanan dan minuman, kelompok transportasi, dan kelompok restoran.

Inflasi kelompok makan dan minum tercatat 9,37 persen (yoy) dengan andil 3,24 persen, inflasi kelompok transportasi 6,71 persen (yoy) dengan andil 0,82 persen, dan inflasi kelompok restoran 3,27 persen (yoy) dengan andil 0,20 persen.

"Ada lima komoditas penyumbang utama inflasi Papua Barat periode Mei 2024 yaitu beras, tomat, tarif angkutan udara, bawang putih, dan ikan cakalang," tutur Merry.

Secara bulanan, kata Merry, kondisi inflasi Provinsi Papua Barat juga mengalami peningkatan dari 0,17 persen (month to month/mtm) pada April 2024 menjadi 1,35 persen (mtm) pada Mei 2024.

Inflasi bulanan dipengaruhi peningkatan indeks harga dari tiga kelompok pengeluaran yakni kelompok makan dan minum (3,13 persen), kelompok transportasi (1,40 persen), dan kelompok perawatan jasa pribadi (0,61 persen).

"Komoditas penyumbang inflasi bulanan di Papua Barat meliputi tomat, tarif angkutan udara, cabai rawit, bawang merah, dan ikan cakalang," tutur Merry.  

Pewarta: Fransiskus Salu Weking

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024