Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Manokwari, Papua Barat tahun ini hanya menyediakan sekitar sepuluh ruang kelas untuk menampung peserta didik baru tahun ajaran mendatang.
Kepala SMAN 2 Manokwari Baik Bangun di Manokwari, Sabtu, mengatakan jumlah siswa baru yang akan diterima di sekolahnya melalui program penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2024/2025 hanya 313 orang.
"Kita menyesuaikan dengan ruang kelas yang tersedia," kata Bangun.
PPDB di SMAN 2 Manokwari tetap berpedoman pada empat jalur sebagaimana diterapkan pada tahun-tahun sebelumnya, yakni jalur zonasi, jalur prestasi, jalur afirmasi dan jalur perpindahan atau mutasi orang tua.
"Fenomena yang terjadi di Manokwari selama ini yaitu terjadi ketimpangan jumlah calon peserta didik dengan ketersediaan satuan pendidikan. Ini berimbas pada penerimaan peserta didik baru selalu melebihi kapasitas atau daya tampung sekolah," ujarnya.
Dengan keterbatasan fasilitas ruang kelas yang tersedia, pihak SMAN 1 Manokwari tidak bisa mengakomodasi sebagian besar calon peserta didik untuk bersekolah di tempat itu.
"Siswa baru dari jalur zonasi saja sudah melebihi kapasitas daya tampung di sekolah kami, padahal kami harus menerima siswa baru dari jalur afirmasi dan mutasi. Sekolah juga membutuhkan siswa baru yang berprestasi," ujarnya.
Setiap tahun, katanya, SMAN 2 Manokwari menjadi salah satu sekolah incaran para lulusan SMP di Kota Injil Manokwari untuk melanjutkan pendidikan.
Meski di wilayah ini terdapat cukup banyak sekolah SMA swasta, namun animo warga untuk menyekolahkan putra-putri mereka ke sekolah negeri sangat tinggi.
"Di satu sisi kami selalu dituntut untuk terus meningkatkan mutu, namun kami juga masih berkutat dengan persoalan honorer yang mendominasi dari total 80 guru dan tenaga kependidikan," jelas Bangun.
SMAN 2 Manokwari kini telah terakreditasi A Unggul, memiliki 31 rombongan belajar, dengan jumlah siswa sebanyak 1.115 orang, dimana 313 orang diantaranya akan lulus tahun ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024
Kepala SMAN 2 Manokwari Baik Bangun di Manokwari, Sabtu, mengatakan jumlah siswa baru yang akan diterima di sekolahnya melalui program penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2024/2025 hanya 313 orang.
"Kita menyesuaikan dengan ruang kelas yang tersedia," kata Bangun.
PPDB di SMAN 2 Manokwari tetap berpedoman pada empat jalur sebagaimana diterapkan pada tahun-tahun sebelumnya, yakni jalur zonasi, jalur prestasi, jalur afirmasi dan jalur perpindahan atau mutasi orang tua.
"Fenomena yang terjadi di Manokwari selama ini yaitu terjadi ketimpangan jumlah calon peserta didik dengan ketersediaan satuan pendidikan. Ini berimbas pada penerimaan peserta didik baru selalu melebihi kapasitas atau daya tampung sekolah," ujarnya.
Dengan keterbatasan fasilitas ruang kelas yang tersedia, pihak SMAN 1 Manokwari tidak bisa mengakomodasi sebagian besar calon peserta didik untuk bersekolah di tempat itu.
"Siswa baru dari jalur zonasi saja sudah melebihi kapasitas daya tampung di sekolah kami, padahal kami harus menerima siswa baru dari jalur afirmasi dan mutasi. Sekolah juga membutuhkan siswa baru yang berprestasi," ujarnya.
Setiap tahun, katanya, SMAN 2 Manokwari menjadi salah satu sekolah incaran para lulusan SMP di Kota Injil Manokwari untuk melanjutkan pendidikan.
Meski di wilayah ini terdapat cukup banyak sekolah SMA swasta, namun animo warga untuk menyekolahkan putra-putri mereka ke sekolah negeri sangat tinggi.
"Di satu sisi kami selalu dituntut untuk terus meningkatkan mutu, namun kami juga masih berkutat dengan persoalan honorer yang mendominasi dari total 80 guru dan tenaga kependidikan," jelas Bangun.
SMAN 2 Manokwari kini telah terakreditasi A Unggul, memiliki 31 rombongan belajar, dengan jumlah siswa sebanyak 1.115 orang, dimana 313 orang diantaranya akan lulus tahun ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024