Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengupayakan agar Provinsi Papua Barat dapat merealisasikan kemandirian pangan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat tujuh kabupaten di wilayah itu.

"Satu dua tahun ke depan, maksimal tiga tahun Papua Barat harus sudah mandiri pangan," kata Mentan usai meninjau lahan pertanian di Kabupaten Manokwari, Papua Barat, Jumat.

Kementerian Pertanian, kata dia, akan memberikan dukungan penuh kepada pemerintah setempat untuk meningkatkan produktivitas pertanian padi sawah melalui konsep mekanisasi secara menyeluruh.

Penggunaan alat mesin pertanian (alsintan) mampu menekan biaya produksi, mengurangi penyusutan, pendapatan petani meningkat, dan menarik minat generasi muda berkecimpung di sektor pertanian.

"Kalau Papua Barat bergantung dengan pasokan dari provinsi lain bebannya berat, makanya lahan-lahan tidur perlu dioptimalkan," ucap Mentan.

Menurut Mentan, Provinsi Papua Barat memiliki potensi lahan pertanian mencapai 168 ribu hektare namun sebagian besar luas lahan tersebut belum digarap dengan maksimal.

Potensi lahan pertanian itu tersebar di Kabupaten Manokwari, Kabupaten Manokwari Selatan, Kabupaten Teluk Bintuni, Kabupaten Teluk Wondama, Kabupaten Fakfak, dan Kabupaten Kaimana.

"Kami siap support pemerintah daerah mengaktifkan lahan sawah dengan luasan 10 ribu sampai 20 ribu secara bertahap," jelas Andi Amran.

Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Papua Barat Jacob S Fonataba menjelaskan beras yang dikonsumsi masyarakat se-Papua Barat lebih kurang 110 ribu ton per tahun, sedangkan produksi beras lokal hanya 25 ribu ton per tahun.

Kondisi tersebut mengakibatkan Papua Barat mengalami ketergantungan terhadap distribusi beras dari daerah lain di Indonesia, seperti Makassar (Sulawesi Selatan) dan Surabaya (Jawa Timur).

"Hampir 75 persen pasokan beras yang dikonsumsi masyarakat didatangkan dari luar Papua Barat," ujar Yacob.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menteri Pertanian upayakan Provinsi Papua Barat mandiri pangan

Pewarta: Fransiskus Salu Weking

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024