Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manokwari, Papua Barat, menargetkan 95 persen dari jumlah sasaran sebanyak 47.747 anak berusia 0-7 tahun 11 bulan 29 hari yang akan menerima vaksinasi guna mencegah penularan virus polio.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Manokwari Marthen Rantetampang di Manokwari, Senin, mengatakan pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) tahun 2024 dibagi dalam empat tahapan untuk mengoptimalkan pencegahan.
Jadwal PIN polio tahap pertama berlangsung sejak 27 Mei-8 Juni 2024, tahap kedua 24 Juni-6 Juli 2024, tahap ketiga 1-11 Agustus 2024, dan tahap keempat pada 9-22 September 2024.
"Vaksin polio ini diberikan dengan cara di tetes ke mulut sebanyak empat tahap," katanya.
Dia menegaskan bahwa pemberian vaksinasi polio tahun 2024 dilakukan tanpa melihat status imunisasi yang pernah diterima sebelumnya, sehingga kekebalan kelompok (herd immunity) bisa terbentuk sesuai ekspektasi.
Layanan vaksinasi polio tersebut bisa diakses melalui 15 pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) termasuk Posyandu dan lembaga pendidikan Paud yang tersebar pada sembilan distrik di Kabupaten Manokwari.
"PIN polio tahun 2024 sifatnya wajib. Ini upaya memutus mata rantai penularan virus polio," ucap Marthen.
Pemerintah daerah setempat, kata dia, terus meningkatkan edukasi dan sosialisasi kepada seluruh orang tua di Manokwari agar memahami pentingnya pemberian vaksin polio bagi anak usia 0-7 tahun 11 bulan 29 hari.
Virus dimaksud berdampak buruk terhadap tumbuh kembang anak karena mengakibatkan kelumpuhan permanen bahkan kematian, seperti yang terjadi di Provinsi Papua Pegunungan, Papua Tengah, dan Papua Selatan.
"Manokwari belum ada kejadian luar biasa tetapi statusnya berisiko termasuk enam kabupaten lainnya di Papua Barat," ujar Marthen.
Menurut dia, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan Indonesia bebas virus polio pada 2014 silam, namun virus itu kembali ditemukan di sejumlah provinsi sejak pertengahan tahun 2022 seperti Provinsi Aceh dan lainnya.
Virus polio menular ke anak-anak usia 0-7 tahun 11 bulan 29 hari lewat percikan air liur, sentuhan langsung, dan makanan serta minuman yang telah tercemar feses mengandung virus tersebut.
"Stok vaksin polio cukup untuk target yang menjadi sasaran dalam PIN polio tahun 2024 di Manokwari," tutur dia.
Marthen kemudian mengajak semua instansi pemerintah dan komponen masyarakat berpartisipasi menyukseskan pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional 2024, supaya Manokwari bebas dari virus polio.
"Tidak bisa hanya pihak kesehatan saja, tapi semua komponen bangsa punya tanggung jawab," ujar dia.
Sebagai informasi Pemerintah Provinsi Papua Barat mencanangkan PIN Polio 2024 serentak di Manokwari pada Senin (27/5) siang yang dihadiri perwakilan dari Kodam XVIII/Kasuari, Kejaksaan Tinggi Papua Barat, dan Polda Papua Barat.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemerintah target 95 persen anak di Manokwari terima vaksin polio 2024
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Manokwari Marthen Rantetampang di Manokwari, Senin, mengatakan pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) tahun 2024 dibagi dalam empat tahapan untuk mengoptimalkan pencegahan.
Jadwal PIN polio tahap pertama berlangsung sejak 27 Mei-8 Juni 2024, tahap kedua 24 Juni-6 Juli 2024, tahap ketiga 1-11 Agustus 2024, dan tahap keempat pada 9-22 September 2024.
"Vaksin polio ini diberikan dengan cara di tetes ke mulut sebanyak empat tahap," katanya.
Dia menegaskan bahwa pemberian vaksinasi polio tahun 2024 dilakukan tanpa melihat status imunisasi yang pernah diterima sebelumnya, sehingga kekebalan kelompok (herd immunity) bisa terbentuk sesuai ekspektasi.
Layanan vaksinasi polio tersebut bisa diakses melalui 15 pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) termasuk Posyandu dan lembaga pendidikan Paud yang tersebar pada sembilan distrik di Kabupaten Manokwari.
"PIN polio tahun 2024 sifatnya wajib. Ini upaya memutus mata rantai penularan virus polio," ucap Marthen.
Pemerintah daerah setempat, kata dia, terus meningkatkan edukasi dan sosialisasi kepada seluruh orang tua di Manokwari agar memahami pentingnya pemberian vaksin polio bagi anak usia 0-7 tahun 11 bulan 29 hari.
Virus dimaksud berdampak buruk terhadap tumbuh kembang anak karena mengakibatkan kelumpuhan permanen bahkan kematian, seperti yang terjadi di Provinsi Papua Pegunungan, Papua Tengah, dan Papua Selatan.
"Manokwari belum ada kejadian luar biasa tetapi statusnya berisiko termasuk enam kabupaten lainnya di Papua Barat," ujar Marthen.
Menurut dia, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan Indonesia bebas virus polio pada 2014 silam, namun virus itu kembali ditemukan di sejumlah provinsi sejak pertengahan tahun 2022 seperti Provinsi Aceh dan lainnya.
Virus polio menular ke anak-anak usia 0-7 tahun 11 bulan 29 hari lewat percikan air liur, sentuhan langsung, dan makanan serta minuman yang telah tercemar feses mengandung virus tersebut.
"Stok vaksin polio cukup untuk target yang menjadi sasaran dalam PIN polio tahun 2024 di Manokwari," tutur dia.
Marthen kemudian mengajak semua instansi pemerintah dan komponen masyarakat berpartisipasi menyukseskan pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional 2024, supaya Manokwari bebas dari virus polio.
"Tidak bisa hanya pihak kesehatan saja, tapi semua komponen bangsa punya tanggung jawab," ujar dia.
Sebagai informasi Pemerintah Provinsi Papua Barat mencanangkan PIN Polio 2024 serentak di Manokwari pada Senin (27/5) siang yang dihadiri perwakilan dari Kodam XVIII/Kasuari, Kejaksaan Tinggi Papua Barat, dan Polda Papua Barat.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemerintah target 95 persen anak di Manokwari terima vaksin polio 2024
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024