Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua Barat menghadirkan dua narasumber dari Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA yaitu Managing Editor Direktorat Redaksi Teguh Priyanto dan Kepala Redaksi Ekonomi Hani Sofia.
Kedua narasumber tersebut dihadirkan oleh BI untuk memberikan materi tentang metode penulisan berita ekonomi moneter kepada 12 wartawan asal Papua Barat dan Papua Barat Daya.
"Kami hadirkan dua narasumber untuk memberikan materi penulisan berita ekonomi moneter kepada wartawan dari dua provinsi," kata Deputi Kepala Perwakilan BI Papua Barat Roni Cahyadi pada kegiatan peningkatan kapasitas wartawan yang digelar di Jakarta, Selasa.
Menurut dia kapasitas wartawan menjadi hal penting dalam menunjang penyebarluasan berita ekonomi moneter yang semakin berkualitas, dan mudah dipahami masyarakat Papua Barat maupun Papua Barat Daya.
Penyelenggaraan kegiatan dimaksud merupakan wujud komitmen Bank Indonesia Papua Barat agar wartawan di daerah memiliki standar pengetahuan yang sesuai dengan kaidah jurnalistik terutama konsep pemberitaan ekonomi moneter.
"Tujuan kami supaya teman-teman pers di daerah juga punya kemampuan yang sama dengan teman-teman pers di Jakarta," jelas Roni.
Kepala Divisi Relasi Media dan Opinion Maker Bank Indonesia Syachman Perdymer menyebut, media massa mempunyai peran sangat strategis dalam membentuk ekspektasi publik terhadap kondisi perekonomian.
Media massa juga memahami bahwa pola pengemasan informasi terkait perkembangan ekonomi moneter harus menggunakan bahasa yang sederhana agar dapat dicerna oleh masyarakat secara luas.
"Hasil riset itu bahasa yang digunakan Bank Indonesia terlalu teknis sehingga masyarakat awam sulit mengerti," ucap Syachman.
Dia berharap materi yang disajikan dua narasumber dari LKBN ANTARA dapat diaplikasikan dengan baik oleh 12 wartawan asal Papua Barat maupun Papua Barat Daya, sehingga diseminasi informasi berjalan sesuai harapan.
Pembentukan persepsi masyarakat akan memengaruhi pengambilan kebijakan pengelolaan ekonomi makro, dan keputusan bisnis seperti perluasan investasi.
"Bank Indonesia selalu menjalin sinergi dengan teman-teman media," ucap dia.
Managing Editor Direktorat Redaksi Teguh Priyanto LKBN ANTARA menjelaskan, wartawan harus menghindari penggunaan bahasa yang sangat teknis terutama dalam penyajian berita ekonomi moneter.
Hal itu bermaksud agar pemberitaan ekonomi moneter tidak hanya dipahami kalangan pelaku bisnis dan pemerintah, melainkan masyarakat awam.
"Supaya masyarakat umum menyadari apa yang terjadi dan apa yang nanti mereka lakukan," ucap Teguh.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024
Kedua narasumber tersebut dihadirkan oleh BI untuk memberikan materi tentang metode penulisan berita ekonomi moneter kepada 12 wartawan asal Papua Barat dan Papua Barat Daya.
"Kami hadirkan dua narasumber untuk memberikan materi penulisan berita ekonomi moneter kepada wartawan dari dua provinsi," kata Deputi Kepala Perwakilan BI Papua Barat Roni Cahyadi pada kegiatan peningkatan kapasitas wartawan yang digelar di Jakarta, Selasa.
Menurut dia kapasitas wartawan menjadi hal penting dalam menunjang penyebarluasan berita ekonomi moneter yang semakin berkualitas, dan mudah dipahami masyarakat Papua Barat maupun Papua Barat Daya.
Penyelenggaraan kegiatan dimaksud merupakan wujud komitmen Bank Indonesia Papua Barat agar wartawan di daerah memiliki standar pengetahuan yang sesuai dengan kaidah jurnalistik terutama konsep pemberitaan ekonomi moneter.
"Tujuan kami supaya teman-teman pers di daerah juga punya kemampuan yang sama dengan teman-teman pers di Jakarta," jelas Roni.
Kepala Divisi Relasi Media dan Opinion Maker Bank Indonesia Syachman Perdymer menyebut, media massa mempunyai peran sangat strategis dalam membentuk ekspektasi publik terhadap kondisi perekonomian.
Media massa juga memahami bahwa pola pengemasan informasi terkait perkembangan ekonomi moneter harus menggunakan bahasa yang sederhana agar dapat dicerna oleh masyarakat secara luas.
"Hasil riset itu bahasa yang digunakan Bank Indonesia terlalu teknis sehingga masyarakat awam sulit mengerti," ucap Syachman.
Dia berharap materi yang disajikan dua narasumber dari LKBN ANTARA dapat diaplikasikan dengan baik oleh 12 wartawan asal Papua Barat maupun Papua Barat Daya, sehingga diseminasi informasi berjalan sesuai harapan.
Pembentukan persepsi masyarakat akan memengaruhi pengambilan kebijakan pengelolaan ekonomi makro, dan keputusan bisnis seperti perluasan investasi.
"Bank Indonesia selalu menjalin sinergi dengan teman-teman media," ucap dia.
Managing Editor Direktorat Redaksi Teguh Priyanto LKBN ANTARA menjelaskan, wartawan harus menghindari penggunaan bahasa yang sangat teknis terutama dalam penyajian berita ekonomi moneter.
Hal itu bermaksud agar pemberitaan ekonomi moneter tidak hanya dipahami kalangan pelaku bisnis dan pemerintah, melainkan masyarakat awam.
"Supaya masyarakat umum menyadari apa yang terjadi dan apa yang nanti mereka lakukan," ucap Teguh.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024