Himpunan Pramuwisata Indonesia Papua Barat Daya (HPI-PBD) mendukung kebijakan Pemerintah PBD untuk menghadirkan jalur penerbangan internasional Sorong-China dan sebaliknya sebagai upaya peningkatan kunjungan wisatawan di provinsi ke-38 itu.

Ketua HPI-PBD Michael Mobalen di Sorong, Senin, menjelaskan upaya pemerintah ini merupakan langkah strategis, selain memajukan dan meningkatkan komoditas ekspor tetapi juga berdampak positif terhadap potensi kunjungan wisatawan luar negeri.

"Selama ini tamu Asia seperti China, Jepang dan India kalau berwisata ke Papua Barat Daya melalui Jakarta dan Bali atau Sulawesi. Rute perjalanan yang sangat jauh dan melelahkan serta biaya yang cukup tinggi," kata Ketua HPI PBD Michael lewat saluran telekomunikasi.

Wisatawan China, sebut dia, selain ke Raja Ampat untuk wisata bahari tetapi ada tamu asal China juga memiliki potensi dan tertarik pada sisi pengamatan burung (birdswatching).

Berkaitan dengan itu, ada beberapa kampung di wilayah kabupaten Sorong, Papua Barat Daya yang menjadi destinasi pengamatan burung seperti Kampung Malagufuk, Kampung Malasigi, Kampung Klabili dan Kampung Klalik.

"Ini wisata-wisata pengamatan burung yang sangat diminati wisatawan khususnya yang berasal dari China," ujarnya.

Dampak positif lain dari upaya itu, kata dia, selain meningkatkan kunjungan wisatawan luar negeri tetapi juga akan berdampak langsung kepada jasa pramuwisata yang berada di Papua Barat Daya semakin berdaya guna secara finansial.

"Jadi selain ekonomi dan wisatawan tumbuh, tetapi juga jasa pramuwisata pun ikut berkembang secara baik dan maksimal, karena banyak pekerjaan," katanya.

Dia mengatakan, teman teman guide yang tergabung di dalam HPI Papua Barat Daya telah siap melaksanakan tugasnya sebagai pemandu jika dampaknya terhadap pariwisata begitu besar.

Dia mengakui bahwa teman teman pemandu selama ini bekerja secara profesional dalam melayani tamu baik di Raja Ampat maupun di Sorong Raya.

"Dengan demikian atas nama semua pramuwisata Indonesia yang berada di Propinsi Papua Barat Daya sekali lagi kami mendukung program pemerintah tersebut dan memohon sekiranya dapat direalisasi tahun ini," ucapnya.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya (Pemprov PBD) dan pengelola Bandara Domine Eduard Osok (DEO) Sorong berharap penerbangan internasional Sorong-China segera diwujudkan untuk meningkatkan ekspor dan sekaligus menarik wisatawan ke wilayah ini.

Penjabat Gubernur Papua Barat Daya Muhammad Musa'ad di Sorong, Sabtu, menjelaskan kini saatnya Papua Barat Daya harus melakukan terobosan baru untuk mengakomodasi seluruh potensi ekspor lewat jalur transportasi udara.

"Kita punya potensi komoditi di Papua Barat Daya melimpah, namun selama ini tidak diproduksi di sini tetapi dibawa ke daerah lain untuk diolah dan diekspor ke luar negeri, kita tinggal nama," katanya.

Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 40 Tahun 2024 bahwa bandara domestik bisa melayani penerbangan internasional dengan empat kategori yakni karena kunjungan kenegaraan, event nasional, peningkatan ekonomi atau kedaruratan.

Menurut dia, regulasi ini memberikan peluang besar untuk mewujudkan dan menghadirkan penerbangan internasional di Bandara DEO Sorong.

"Kita bisa ambil dari sisi peningkatan ekonomi, di situ kita masuk dan bisa menghadirkan penerbangan internasional," ujarnya.

Karena itu dia meminta kepada seluruh stakeholder terkait untuk semakin mempererat koordinasi dan kerja sama supaya peluang penerbangan internasional hadir di Papua Barat Daya. Kemudian dampak terhadap pertumbuhan ekonomi lewat ekspor komoditi makin meningkat.

"Jadi tidak harus merubah status bandara ini menjadi internasional untuk mendukung penerbangan rute internasional, karena sudah ada regulasi baru maka kita manfaatkan peluang itu," katanya.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: HPI PBD dukung upaya pemerintah hadirkan penerbangan Sorong-China

Pewarta: Yuvensius Lasa Banafanu

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024