Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua Barat mencatat jumlah penumpang transportasi udara di provinsi tersebut pada Februari 2024 sebanyak 39.255 orang.
"Jumlah penumpang pesawat terdiri atas penumpang datang 18.695 orang, dan penumpang berangkat 20.560 orang," kata Kepala BPS Papua Barat Merry saat konferensi pers di Manokwari, Senin.
Dia menjelaskan bahwa dari sembilan bandar udara (bandara) yang tersebar pada tujuh kabupaten se-Papua Barat, hanya empat bandara memberikan kontribusi signifikan terhadap jumlah penumpang.
Bandara tersebut meliputi Bandara Rendani Manokwari dengan jumlah penumpang sebanyak 28.431 orang, Bandara Torea Fakfak 4.117 penumpang, Bandara Babo Teluk Bintuni 4.111 penumpang, dan Bandara Utarum Kaimana 1.970 penumpang.
"Sisanya penerbangan perintis seperti Bandara Wasior Teluk Wondama, Bandara Abreso Manokwari Selatan dan lainnya itu kurang dari 300-an penumpang," ucap dia.
Meski demikian, kata dia, total penumpang angkutan udara periode Februari 2024 mengalami penurunan 29,59 persen (mtm) dibandingkan dengan kondisi Januari 2024 yang mencapai 55.755 orang.
Hal tersebut dipengaruhi jumlah penerbangan pada Februari 2024 tercatat hanya 994 penerbangan lebih rendah dari periode Januari 2024 yang mencapai 1.017 penerbangan.
"Jumlah penerbangan turun 2,26 persen (mtm). Penerbangan masuk turun dari 508 menjadi 496 penerbangan, dan penerbangan keluar juga turun 509 menjadi 498 penerbangan," jelas Merry.
Selain itu, kata Merry, jumlah barang yang diangkut menggunakan transportasi udara mencapai 674,25 ton pada Februari 2024 terdiri dari barang masuk 278,60 ton dan barang keluar 395,65 ton.
Kinerja bongkar muat itu mengalami penurunan 8,05 persen (mtm) bila dibandingkan dengan total kargo pada Januari 2024 sebanyak 733,26 ton meliputi 387,83 ton kargo masuk dan 345,43 ton kargo keluar.
"Kalau secara tahunan, jumlah kargo meningkat 24,78 persen (yoy) dibanding periode Februari 2023 yang tercatat 540,36 ton," jelas Merry.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024
"Jumlah penumpang pesawat terdiri atas penumpang datang 18.695 orang, dan penumpang berangkat 20.560 orang," kata Kepala BPS Papua Barat Merry saat konferensi pers di Manokwari, Senin.
Dia menjelaskan bahwa dari sembilan bandar udara (bandara) yang tersebar pada tujuh kabupaten se-Papua Barat, hanya empat bandara memberikan kontribusi signifikan terhadap jumlah penumpang.
Bandara tersebut meliputi Bandara Rendani Manokwari dengan jumlah penumpang sebanyak 28.431 orang, Bandara Torea Fakfak 4.117 penumpang, Bandara Babo Teluk Bintuni 4.111 penumpang, dan Bandara Utarum Kaimana 1.970 penumpang.
"Sisanya penerbangan perintis seperti Bandara Wasior Teluk Wondama, Bandara Abreso Manokwari Selatan dan lainnya itu kurang dari 300-an penumpang," ucap dia.
Meski demikian, kata dia, total penumpang angkutan udara periode Februari 2024 mengalami penurunan 29,59 persen (mtm) dibandingkan dengan kondisi Januari 2024 yang mencapai 55.755 orang.
Hal tersebut dipengaruhi jumlah penerbangan pada Februari 2024 tercatat hanya 994 penerbangan lebih rendah dari periode Januari 2024 yang mencapai 1.017 penerbangan.
"Jumlah penerbangan turun 2,26 persen (mtm). Penerbangan masuk turun dari 508 menjadi 496 penerbangan, dan penerbangan keluar juga turun 509 menjadi 498 penerbangan," jelas Merry.
Selain itu, kata Merry, jumlah barang yang diangkut menggunakan transportasi udara mencapai 674,25 ton pada Februari 2024 terdiri dari barang masuk 278,60 ton dan barang keluar 395,65 ton.
Kinerja bongkar muat itu mengalami penurunan 8,05 persen (mtm) bila dibandingkan dengan total kargo pada Januari 2024 sebanyak 733,26 ton meliputi 387,83 ton kargo masuk dan 345,43 ton kargo keluar.
"Kalau secara tahunan, jumlah kargo meningkat 24,78 persen (yoy) dibanding periode Februari 2023 yang tercatat 540,36 ton," jelas Merry.
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024