Umat Katolik di Kabupaten Manokwari, Papua Barat, menggelar tablo Jalan Salib pada Jumat Agung dalam rangka memperingati kisah sengsara Yesus Kristus hingga wafat di kayu salib.

"Penyelenggaraan tablo Jalan Salib bermaksud mengenang kisah sengsara Tuhan Yesus Kristus," kata Pastor Paroki Imanuel Sanggeng Manokwari Pater Philipus Sedik,OSA di Manokwari, Jumat.   

Sebagai umat Katolik, kata dia, pengorbanan Yesus Kristus untuk menebus dosa dan kesalahan umat manusia harus diimani dengan memperbaiki perilaku dalam kehidupan sosial bermasyarakat.

Visualisasi Jalan Salib yang diperankan oleh Orang Muda Katolik (OMK) Paroki Imanuel Sanggeng, merupakan rangkaian dari perayaan Tri Hari Suci Paskah dimulai pada Kamis Putih, Jumat Agung, dan Sabtu Suci.   

"Tuhan Yesus rela wafat di kayu salib demi penebusan dosa, mari kita semua umat Katolik memaknai dengan tidak lagi berbuat kesalahan," pesan Pater Philipus.

Sebelum perayaan Paskah, menurut dia, seluruh umat Katolik terlebih dahulu menjalani masa Pra-Paskah sebagai upaya memperbaharui hidup sekaligus merenungkan kisah sengsara Yesus Kristus.

Oleh sebabnya, tradisi tablo Jalan Salib yang kemudian diikuti dengan perayaan Jumat Agung harus diaplikasikan umat Katolik melalui sikap saling menghormati dan menghargai satu sama lain.

"Mari sama-sama menyadari bahwa sudah saatnya kita bertobat dan hidup lebih baik lagi sebagai orang-orang Katolik yang mencintai sesama umat manusia," ucap Pater Philipus.

Sebagai informasi, tradisi yang mengisahkan kisah penyaliban Yesus Kristus dimulai dari halaman Gereja Katolik Imanuel Sanggeng Manokwari dan berakhir di Bukit Sahara. Tablo Jalan Salib juga diselenggarakan oleh OMK Paroki Santo Agustinus Manokwari.

 

Pewarta: Fransiskus Salu Weking

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Barat 2024